Hindari Tarif AS, Perusahaan China Ramai-Ramai Pindahkan Investasi ke Indonesia

photo author
- Kamis, 14 Agustus 2025 | 19:58 WIB
Ilustrasi - Perusahaan China beramai-ramai memindahkan investasi ke Indonesia. (Unsplash/andylid0)
Ilustrasi - Perusahaan China beramai-ramai memindahkan investasi ke Indonesia. (Unsplash/andylid0)

SENANGSENANG.ID - Indonesia kini menjadi magnet baru bagi perusahaan-perusahaan asal China yang ingin menghindari tarif impor tinggi dari Amerika Serikat (AS).

Pendiri perusahaan konsultan lahan industri PT Yard Zeal Indonesia, Gao Xiaoyu mengaku banjir permintaan dari perusahaan China yang berencana berekspansi atau membangun operasi di Tanah Air.

“Kami cukup sibuk akhir-akhir ini. Kami rapat dari pagi sampai malam,” kata Gao, yang memulai bisnisnya pada 2021 dengan empat karyawan dan kini memiliki lebih dari 40 karyawan, dilansir dari Reuters pada Kamis 14 Agustus 2025.

Baca Juga: Perdana, Pertamina Distribusikan Avtur dari Minyak Jelantah untuk Penerbangan Rute Jakarta-Denpasar

Tarif AS untuk barang dari Indonesia saat ini sebesar 19 persen, sama dengan Malaysia, Filipina, dan Thailand, serta sedikit di bawah Vietnam yang dikenakan 20 persen.

Sementara, produk dari China menghadapi tarif di atas 30 persen. Dengan pasar domestik yang luas dan pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai 5,12%, tertinggi dalam dua tahun, Indonesia dinilai punya keunggulan dibanding tetangga.

“Jika kamu bisa membangun bisnis yang kuat di Indonesia, pada dasarnya kamu telah menguasai separuh pasar Asia Tenggara,” ujar Zhang Chao, produsen China yang menjual lampu depan sepeda motor di Indonesia.

Baca Juga: 17 Band Siap Ngamuk di YK RebelFest 2025: dari Rebellion Rose, Sukatani, hingga Superman Is Dead

Lonjakan minat ini mendorong kenaikan harga properti industri dan gudang hingga 25% year-on-year pada kuartal I 2025, kenaikan tercepat dalam dua dekade.

“Telepon, email, dan WeChat kami dipenuhi pelanggan baru. Kebetulan semuanya dari Tiongkok,” ungkap Abednego Purnomo, VP penjualan dan pemasaran Subang Smartpolitan.

Menurut Country Head Bank of America untuk Indonesia, Mira Arifin, ia menyebut bahwa Indonesia memiliki talenta yang besar dengan demografi muda yang mampu mendorong investor asing untuk segera membangun skala di negara ini.

Baca Juga: Mengenal Lagi: Sir Arthur Conan Doyle, Pencipta Sosok Detektif Jenius yang Tak Lekang oleh Waktu

Dengan hubungan bilateral yang diperkuat Presiden Prabowo Subianto, investasi dari China dan Hong Kong ke Indonesia naik 6,5 persen pada semester I 2025 menjadi Rp132 triliun.

Tren ini diperkirakan terus berlanjut, menjadikan Indonesia pusat baru ekspansi bisnis China di kawasan Asia Tenggara.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kredit UMKM Melambat Tajam, BI Prediksi Pulih 2026

Kamis, 20 November 2025 | 10:13 WIB
X