Brasto menambahkan bahwa SPBU- SPBU di sepanjang Tol Trans Jawa, khususnya di SPBU KM 429A (tol dari Jakarta menuju Jawa Timur), mencatatkan penjualan tertinggi selama periode ini.
Penjualan Gasoline di SPBU tersebut meningkat sebanyak 58 KL per hari dari rata-rata normal 39 KL per hari.
Hal itu sejalan dengan kenaikan penjualan Gasoil yang juga mengalami kenaikan sebesar 56 KL per hari, dari rata-rata normal 50 KL per hari.
Puncak konsumsi BBM di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjadi pada tanggal 24 Desember 2024, ketika penjualan Gasoline tercatat naik 13,4 persen dibandingkan rata-rata normal.
Sementara penjualan Gasoil tercatat mencapai puncaknya pada 21 Desember 2024 dengan kenaikan 4,5 persen.
Untuk konsumsi Avtur, puncaknya terjadi pada 19 Desember 2024 dengan kenaikan sebesar 30,8 persen.
Selama periode Nataru ini, Pertamina juga mengoperasikan berbagai layanan tambahan untuk memastikan kelancaran distribusi BBM.
Ada 224 SPBU Siaga, termasuk 10 SPBU di tol, 13 SPBU Modular (Pertashop) di tol, 59 Mobil Kantong, 27 Motorist tambahan untuk layanan Pertamina Delivery Service (PDS), serta 5 titik Mini Klinik dan 2 titik Serambi MyPertamina.
Selain itu, Pertamina juga mengoptimalkan pemantauan distribusi BBM melalui sistem Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC), yang terhubung langsung dengan setiap SPBU.
Sistem ini memungkinkan Pertamina untuk memantau stok, antrean, dan kondisi SPBU secara real-time, memastikan pelayanan optimal bagi masyarakat dan wisatawan.
Dengan langkah-langkah ini, Pertamina memastikan kelancaran pasokan BBM di tengah tingginya permintaan selama liburan panjang, memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol dan masyarakat yang menikmati masa libur akhir tahun. **