ekbis

Prabowo Ingin Danantara Ikut Investasi di Proyek Energi, Menteri Bahlil Pastikan ESDM Bakal Atur Porsinya

Kamis, 22 Mei 2025 | 12:07 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (Instagram.com/@bahlillahadalia)

SENANGSENANG.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi terkait Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang akan berinvestasi di proyek strategis energi nasional.

Bahlil menegaskan, pihaknya akan mengikuti terhadap arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto terkait dengan transisi dan kedaulatan energi.

"Kita kan sebagai pembantu Bapak Presiden, pasti menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Bapak Presiden," ujar Bahlil kepada wartawan usai menghadiri acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex di ICE BSD Tangerang Banten pada Rabu, 21 Mei 2025.

Baca Juga: Indosat Resmikan AI Experience Center di Jayapura, Ini Sederet Manfaat bagi Masyarakat Indonesia Timur

Kendati demikian, Menteri ESDM menuturkan pihaknya akan mengatur sektor yang akan dijadikan prioritas dalam investasi Danantara.

"Terkait dengan transisi energi dan kedaulatan swasembada energi kita, arah Bapak Presiden Danantara juga ikut mengambil bagian, porsinya tinggal kita atur mana yang menjadi skala prioritas," terang Bahlil.

Bahlil kemudian menjelaskan, pemerintah juga telah menyediakan sistem gross split atau skema bagi hasil dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas (migas).

Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 23 Mei 2025: Takwa adalah Solusi, Allah Mengangkat Derajat Manusia dengan Ketakwaaannya

Sejauh ini, gross split dan cost recovery selalu diperdebatkan pelaku usaha hulu migas.

Menteri di Kabinet Merah Putih itu menyebut pemerintah telah memberikan formulasi yang lebih ekonomis untuk meringankan ekspansi dan modal belanja atau capex.

Hal ini dinilai menjadi solusi untuk meningkatkan lifting migas tanpa mengorbankan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Baca Juga: Menteri Ekraf Kunjungi Tiga SMK Binaan Djarum Foundation di Kudus, Dukung Talenta Kreatif Tembus Pasar Global

"Sebenarnya selama ini kan selalu diperdebatkan antara cost recovery atau growth split. Tetapi dengan bagaimana cara untuk mereka bisa melakukan ekspansi," tutur Bahlil.

"Pasti, kan sekarang membutuhkan capex yang mahal bagi sumur-sumur tua. Karena itu kita memberikan satu formulasi sweetener yang ekonomis," imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kredit UMKM Melambat Tajam, BI Prediksi Pulih 2026

Kamis, 20 November 2025 | 10:13 WIB