SENANGSENANG.ID - Karya seni selalu tak lepas dari nilai keindahan yang tersirat di dalamnya, sehingga pada tatanan tertentu menjadikannya memiliki nilai tinggi.
Begitupun Hananda Hutami Putri, yang menginspirasi lewat karya seni intalasi yang tak biasa. Perempuan lulusan ISI Yogyakarta ini menjadikannya tanaman anggrek sebagai obyek dalam karyanya.
Nanda, demikian ia akrab disapa, bersama Anggrek Astuti Jogja dan penganggrek Yogyakarta, karya seni instalasi itu berdiri megah di Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta pada 13-30 Agustus 2024 lalu.
Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Harga Tiket MotoGP Mandalika 2024, Paling Murah Rp700 Ribu Termahal Rp15 juta
Dan kini karya berjudul 'Kehidupan harus terus tumbuh, jika tidak akan mati perlahan dan bersama-sama' itu dipamerkan dalam event Vredeburg Fair yang digelar di Benteng Vredeburg, 4-29 September 2024.
"Misi kami adalah menumbuhkan apresiasi yang mendalam terhadap anggrek yang menjadi simbol kekayaan alam Indonesia," ungkap Nanda saat gelar jumpa pers di rumah Anggrek Astuti Jogja, Jalan Kaliurang Km 17, Sukunan Pakem Sleman Yogyakarta, Sabtu 14 September 2024.
Di Benteng Vredeburg tidak hanya memindah karya untuk dipamerkan dari Gedung Agung, ada beberapa program yang turut lakukan diantaranya, bazaar, workshop dan kampanye pengenalan anggrek Nasional.
"Tentu saja ini rangkaian ini adalah langkah awal kami untuk memperjuangkan anggrek nusantara sebagai kebanggan nasional," ujar Nanda yang juga Founder and Director Anggrek Astuti Jogja.
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan Anggrek Astuti Jogja sebagai wadah kreativitas anggrek adalah akan digelarnya “Yogyakarta International Orchid and Art Festival 2026”.
"Dimana kami akan mengharmonisasikan anggrek dan seni rupa. Menaruh anggrek tidak hanya sebagai komoditas namun juga sebagai karya seni yang bernafas, hidup, dan tumbuh," lanjut Nanda.
Baca Juga: Jogja Spoor Festival Digelar 21-22 September 2024 di Balai Yasa Yogyakarta, Ini 10 Agenda Menariknya
Dijabarkan Nanda, keindahan anggrek-anggrek nusantara tidak hanya pantas untuk menghiasi halaman rumah warga, namun juga berhak untuk berpamer keindahan di ruang-ruang galeri seni di seluruh dunia.
Bunganya akan selalu dinanti, daunnya yang hijau dan segar akan selalu menjadi obat untuk mata yang lelah.
Artikel Terkait
Masih Banyak yang Belum Tahu, Kebun Toga Al Husna Edukasikan Tanaman Obat Langka pada Masyarakat
Pohon Nyamplung dan Kepuh Jadi Salah Satu Jenis Tanaman Penyerap Karbon Terbaik
Lestarikan Kekayaan Hayati, DPP Kota Jogja Identifikasi Tanaman Mangga Berusia Lebih dari 100 Tahun
5 Minuman Ini Ternyata Bisa Menetralisir Timbulnya Penyakit Usai Makan Daging Kurban, Buktikan!
Value of Indonesia Fashion Day 2024 Kembali Digelar di Kota Malang, Usung Tema Victorian Splendor Ini Agenda Lengkapnya
Jogja Fashion Trend 2024, Sebanyak 139 Desainer Indonesia Unjuk Karya Fesyen Terbaiknya