Baca Juga: Soal Hari Libur 18 Agustus 2025, SKB 3 Menteri Bakal Diterbitkan Besok
"Lebih baik bantu mereka mandiri, dan fokus ke dana hari tua Anda sendiri," tutur pakar dari Moneyzine itu.
5. Frugal Berlebihan Bisa Merugikan
Berhemat memang bagus, tapi terlalu pelit bisa merugikan. Percy Grunwald dari Compare Banks menjelaskan bahwa membeli barang murah namun cepat rusak bisa menyebabkan pengeluaran lebih besar di masa depan.
Baca Juga: Masjid An Nashir Nitikan Jogja Bangun Rumah Tahfidz 4 Lantai
"Lebih baik beli barang yang kualitasnya bagus, meski sedikit lebih mahal," ujar Percy.
6. Gaya Hidup Tak Sesuai Kemampuan
Dennis Shirshikov dari Awning, menyebut banyak orang menaikkan gaya hidup mereka seiring kenaikan gaji. Mereka merasa wajar membeli rumah besar atau mobil mahal karena “mampu”.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Tes DNA Besok Lusa, Pengacara Sebut Lisa Mariana Siap Lahir Batin
Padahal, kemampuan membayar belum tentu berarti layak secara finansial.
7. Pengeluaran karena Tekanan Sosial
Terakhir, terdapat pula fenomena sebagian orang terjebak pengeluaran demi gengsi. Dari gawai terbaru hingga liburan mewah, semuanya dilakukan agar tidak kalah dari lingkungan sosial.
"Saya punya kolega yang gajinya besar, tapi selalu habis demi gadget terbaru atau liburan mewah," kata Shirshikov.
Baca Juga: Sulthan Zaky Mulai Petualangan Baru di Kamboja, Dipinjamkan PSM ke MOI Kompong Dewa FC
Tujuh kesalahan ini terlihat umum, tapi jika dibiarkan, bisa berdampak besar terhadap rencana keuangan seseorang. Mulai dari menipisnya tabungan hingga gagal pensiun khususnya bagi warga kelas menengah.**