Walau kapasitas mesinnya lebih besar, tapi konsumsi bahan bakar mobil ini justru bisa lebih irit.
Baca Juga: Kotabaru Makin Ciamik, Ornamen Imlek Warna-warni Hiasi Pedestrian Jalan Suroto Yogyakarta
Mengingat mesin tersebut menggunakan siklus Atkinson Cycle dan bakal lebih sering berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai.
Ketika melaju dalam kecepatan rendah maka mobil hanya akan memanfaatkan dorongan dari motor elektrik selayaknya sebuah mobil listrik murni.
Mode hybrid baru akan bekerja ketika mobil berakselerasi atau melewati tanjakan.
Baca Juga: Ini Jadwal Pertunjukan Barongsai di Jogja City Mall, Berlangsung sampai 25 Februari 2024
Dalam mode ini artinya baik elektrik motor dan mesin sama-sama menggerakkan roda.
Sistem hybrid Xpander juga memiliki kemampuan mengubah energi kinetik pada saat pengereman menjadi tenaga listrik yang kemudian disimpan ke dalam baterai.
Mitsubishi menyebut sistem hybrid pada Xpander dengan nama e:Motion.
Mitsubishi memberi dua mode berkendara untuk menunjang sistem hybrid mobil ini, yaitu EV Priority dan Charge.
Kehadiran dua mode itu melengkapi lima mode berkendara untuk menyesuaikan dengan medan jalan, meliputi Normal, Tarmac, Gravel, Mud, dan Wet.
Berdasarkan data Mitsubishi diketahui Xpander hybrid memiliki konsumsi bahan bakar lebih irit sekitar 10 persen dibandingkan model yang menggunakan mesin biasa.
Karena menggunakan basis yang sama artinya tampilan eksterior Xpander hybrid masih serupa dengan versi bensinnya.
Baca Juga: Coblosan Sebentar Lagi, Ini Cara Cek Lokasi TPS Pemilu 2024, dan Dokumen yang Harus Dibawa