Sedangkan dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadi/Syaikh Dr Muhammad Sulaiman Al Asyqar, memberikan penjelasa bahwa kehidupan yang baik adalah diberikan rezeki yang halal, dan kemudahan untuk mendapatkan manisnya ketaatan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan bahwa kehidupan yang baik adalah terus menerus taat kepada Allah secara lahir dan batin, maka Allah memberikan kenikmatan iman dan ilmu.
Syarat mendapatkan kehidupan yang baik sebagaimana dijelaskan dalam surat QS An Nahl ayat 97, siapapun laki-laki atau perempuan yang beriman dan beramal saleh.
Baca Juga: Prabowo Resmi Naik Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan Bintang 4, Presiden Jokowi Sampaikan Ini
Allah memberikan kesempatan seluas-luasnya pada semua hamba-Nya, laki-laki atau perempuan.
Pengertian amal saleh menurut Tafsir as-Sa'di/Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, adalah mencakup seluruh perbuatan baik, lahir maupun batin, yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya, yang wajib dan yang dianjurkan.
Amal saleh harus berpedoman pada Al Qur'an dan hadis, Az-Zamakhsyari berpendapat bahwa amal saleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan al qur’an dan hadis Nabi SAW.
Amal saleh juga berdampak positif bagi diri dan orang lain.
Ibnu Katsir menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan amal saleh adalah perbuatan yang bermanfaat dan sesuai dengan al qur’an dan hadis Nabi SAW.
Baca Juga: Mitsubishi Panen Raya di Ajang IIMS 2024, Kantongi 2.719 SPK Terbanyak Disumbangkan Expander
Muhammad Abduh berpendapat lebih detil bahwa amal saleh adalah segala perbuatan yang
berguna bagi pribadi, keluarga, kelompok, dan manusia secara keseluruhan.
Setiap mukmin yang mengharapkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat, hendaklah selalu mengevaluasi diri.
1. Apakah perbuatannya sudah sesuai dengan al qur'an dan hadis?
2. Apakah perbuatannya bermanfaat bagi diri dan orang lain?
Rasulullah bersabda:
وَإِنَّمَا يَخِفُّ الحِسَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا