"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka," Hadis Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093.
Kebahagiaan lain bagi orang yang berpuasa adalah kesempatan bertemu langsung dengan Allah SWT kelak di akhirat.
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wujuuhuy yauma' idzin naadhiroh Ilaa robbihaa naadhiroh.
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat," QS Al Qiyamah ayat 22-23.
Baca Juga: Keluarkan Edaran, Menag Imbau Umat Jaga Ukhuwah dan Toleransi Sikapi Beda Awal Puasa
Betapa sangat bahagia bisa bertemu langsung dengan Allah SWT, yang selalu disebut dalam beribadah, yang selalu diharap dalam doa, yang selalu memberikan pertolongan, melimpahkan rizki, dan kenikmatan-kenikmatan yang lain.
Selain membawa kebahagiaan, ibadah puasa juga meningkatkan kualitas manusia menuju derajat yang paling tinggi yaitu ketakwaan, sebagaimana disebutkan pada surat Al Baqarah ayat 183.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yaa ayyuhalladziina aamanui kutiba 'alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qoblikum la'allakum tattaquun.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Secara perilaku, inti dari puasa adalah pengendalian diri, termasuk pengendalian lisan.
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata: Jika engkau sedang berpuasa, maka jagalah lisanmu semaksimal kemampuanmu.
Kalau seorang berpuasa tapi tidak mengendalikan diri, Rasulullah mengingatkan: