Rasulullah memotivasi manusia beriman untuk memperhatikan kepentingan orang lain, lewat sabdanya:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِوَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Man naffasa 'an mu'minin kurbatan min kurobid-dunyaa, naffasallahu 'anhu kurbatan min kurobi yaumil qiyaamah.
Man yassaro 'alaa mu'sirin yassarollahu 'alaihi fid dunyaa wal aakhiroh.
"Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat."
Baca Juga: Pasca Viral Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Kini Laporkan 5 Oknum ke Polda Metro Jaya
"Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat," HR Muslim.
Ada tanggung jawab untuk menjaga keselamatan/keamanan orang lain disebabkan perilaku diri, dalam makna jangan sampai ucapan dan perbuatan membuat orang lain susah atau mengalami kesulitan.
Rasulullah SAW bersabda:
المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Al Muslimu man salimal muslimuuna min lisaanihi wa yadihi.
"Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya," HR Bukhari Muslim.
Rasulullah SAW memberikan penjelasan yang lebih rinci.