ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Alladżī kholaqol-mauta wal-ḥayaāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalaā, wa huwal-'aziīzul-ghofuụr.
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Baca Juga: Mengenal Lagi: Sir Arthur Conan Doyle, Pencipta Sosok Detektif Jenius yang Tak Lekang oleh Waktu
Kemudian bisa menghadapi dan menyikapi ujian kenikmatan dunia dengan bijaksana.
Allah Subhaanahu wa ta'aala berfirman dalam Surat Al Kahfi ayat 7.
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
"Innaā ja'alnaā maā 'alal-arḍhi ziīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalaā."
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
Dalam konteks mengisi kemerdekaan, berkarya untuk mencapai kebahagiaan yang maksimal, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri dan golongan tapi untuk semua pihak dengan semangat kekeluargaan.
Baca Juga: Kisah Hidup Goh Cheng Liang, Pemilik Nippon Paint yang Meninggal Dunia di USia 98 Tahun
Dan sikap tersebut adalah pertanda kualitas keimanan seseorang.
Rasulullah Sholalloohu Alaihi wa Sallam bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Laā yu'minu ahadukum hatta yuhibba Li akhiihi, maa yuhibbu linafsihi.