قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm.
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," Surat Ali ‘Imran ayat 31.
Kedua: Bukti cinta adalah taat.
Mencintai itu perlu bukti, cinta tanpa bukti itu hanya sesuatu yang tiada berharga dan akan mudah lenyap.
Allah Subhaanahu Wa Ta'aala berfirman:
قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْكَٰفِرِينَ
Qul aṭhiī'ullaha war-rosuụl, fa in tawallau fa innallaha laā yuḥibbul-kaāfiriīn.
"Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir," Surat Ali ‘Imran ayat 32.
Ketiga: Menerima ketentuan Allah.
Cinta Allah harus dibuktikan dengan menerima dan berprasangka baik pada keputusan-Nya walau kelihatannya pahit (tidak menyenangkan).
Allah Subhaanahu Wa Ta'aala berfirman:
وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ