Merdeka Belajar, Kemendikbudristek Luncurkan Sastra Masuk Kurikulum

photo author
- Rabu, 22 Mei 2024 | 08:35 WIB
Anak sedang membaca. Kemendikbudristek berkomitmen dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi murid, yang menjadi salah satu tujuan utama dari gerakan Merdeka Belajar. (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Anak sedang membaca. Kemendikbudristek berkomitmen dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi murid, yang menjadi salah satu tujuan utama dari gerakan Merdeka Belajar. (Foto: Dok Kemendikbudristek)

SENANGSENANG.ID - Sejalan dengan tujuan utama Merdeka Belajar pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, Kemendikbudristek menggelar peringatan Hari Buku Nasional (Harbuknas) 2024 yang dirangkai melalui peluncuran “Sastra Masuk Kurikulum”, aktivitas literasi, serta berbagi buku untuk masyarakat.

Peluncuran itu, menandai komitmen Kemendikbudristek dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi murid, yang menjadi salah satu tujuan utama dari gerakan Merdeka Belajar.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan peringatan Harbuknas tahun ini menjadi momentum penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang kini telah diterapkan secara nasional.

Baca Juga: Peruntungan dan Pantangan Rabu Wage 22 Mei 2024 Menurut Primbon Jawa, Kamu Akan Merasa Sedikit Mudah Marah

Menurutnya, kehadiran sastra dalam pembelajaran telah berlangsung pada sebagian kelas namun terbatas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

“Melalui program itu, kami mendorong guru untuk memanfaatkan karya-karya sastra yang sudah dikurasi sebagai bahan ajar berbagai mata pelajaran, tidak hanya Bahasa Indonesia," papar Nadiem, dalam keterangan tertulis, Selasa 21 Mei 2024.

"Namun, guru tetap perlu mendampingi proses pembacaan yang dilakukan murid sehingga dapat menggali nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya sastra,” imbuh Nadiem.

Baca Juga: YPSSI Berikan Santunan kepada Mitra Ojol dan Penumpang Maxim yang Alami Kecelakaan di Jogja, Segini Nilainya

Menteri Nadiem juga menekankan kemampuan literasi lebih dari sekadar bisa membaca, tetapi mampu mengolah informasi dan memahami makna yang terdapat dalam suatu teks.

“Kemampuan ini sangat diperlukan oleh anak-anak dalam tahapan pembelajaran dan menjadi bekal yang sangat berguna untuk kehidupan setelah menyelesaikan pendidikan formal,” jelas Nadiem.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, menambahkan penguatan sastra dalam pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Pemkot Jogja Perketat Syarat Studi Tur Sekolah Baik Negeri Maupun Swasta, 3 Hal Ini Jadi Perhatian

“Hal ini sebagai upaya untuk membangun kompetensi dan karakter murid, bukan hanya membaca, tapi juga daya nalar dan empati sehingga berdampak pada terwujudnya generasi berkarakter Profil Pelajar Pancasila serta meningkatkan kreativitas guru dan imajinasi murid,” tuturnya.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X