Laba Asuransi Jiwa Tembus Rp5,3 Triliun di Kuartal 1 2025, IFG Dorong Transformasi Industri Nasional

photo author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 12:51 WIB
Gedung Indonesia Financial Group (IFG) Jakarta. (Dok. IFG)
Gedung Indonesia Financial Group (IFG) Jakarta. (Dok. IFG)

SENANGSENANG.ID - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN di sektor Asuransi, Penjaminan, dan Investasi yang merupakan bagian dari Danantara Indonesia, memandang industri asuransi nasional tengah menghadapi berbagai tantangan di tengah ketidakpastian global, tekanan inflasi yang berkelanjutan hingga tren peningkatan klaim pada sektor asuransi.

Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S Adji, menyatakan bahwa tantangan ini justru membuka ruang bagi penguatan fondasi industri asuransi Indonesia dalam rangka membangun sektor keuangan terintegrasi melalui perlindungan yang resilien

"Industri asuransi jiwa dan umum pada saat ini menunjukkan bahwa sektor ini mampu beradaptasi melalui pemanfaatan teknologi, penyesuaian model bisnis, serta penyesuaian terhadap kebutuhan konsumen yang terus berkembang," tutur Denny dalam rilisnya, Jumat 1 Agustus 2025.

Baca Juga: Pria Ini Syok Berat Diteror Oknum Penggemar Sound Horeg, Anaknya Sampai Takut ke Luar Rumah

Berdasarkan catatan IFG, kinerja premi bruto industri asuransi jiwa nasional Q1 2025 mengalami pertumbuhan 1,5% YoY menjadi Rp40,68 triliun, didorong oleh premi lanjutan.

Di sisi lain, klaim asuransi jiwa turun 14,1% YoY. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya klaim penebusan unit dari Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Asuransi (PAYDI), yang turun sekitar 28,6% YoY.

Kombinasi peningkatan penerimaan premi dan penurunan pembayaran klaim mendorong pencatatan laba industri asuransi jiwa setelah pajak sebesar Rp5,3 triliun, atau tumbuh signifikan sebesar 132% dibandingkan kuartal pertama pada tahun 2024.

Baca Juga: Tanggapan Kejagung soal Prabowo Beri Abolisi ke Tom Lembong di Skandal Korupsi Impor Gula

Sementara di industri asuransi umum pada Q1 tahun 2025, pendapatan premi cenderung stagnan, bahkan mengalami penurunan tipis sebesar -0,04% secara YoY, sementara klaim naik 4,5% YoY sehingga semakin menekan kinerja industri.

Penurunan premi didorong oleh lini bisnis properti, motor vehicle dan suretyship, sementara pendorong utama pertumbuhan klaim juga dari lini bisnis properti dan asuransi kredit.

Denny menjelaskan, kinerja sektor asuransi jiwa tersebut terjadi mengingat industri yang masih belum sepenuhnya pulih pasca pandemi.

Baca Juga: Ikuti Jejak Prancis-Inggris, Kanada Bakal Akui Kedaulatan Negara Palestina di Sidang PBB

Di sisi lain, sektor asuransi umum juga menghadapi tantangan yang tidak kalah kompleks.

Menanggapi pentingnya isu tersebut, IFG melihat adanya peluang strategis untuk memperkuat peran asuransi sebagai elemen penting dalam sistem keuangan nasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kredit UMKM Melambat Tajam, BI Prediksi Pulih 2026

Kamis, 20 November 2025 | 10:13 WIB
X