SENANGSENANG.ID - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN di sektor Asuransi, Penjaminan, dan Investasi yang merupakan bagian dari Danantara Indonesia, memandang industri asuransi nasional tengah menghadapi berbagai tantangan di tengah ketidakpastian global, tekanan inflasi yang berkelanjutan hingga tren peningkatan klaim pada sektor asuransi.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S Adji, menyatakan bahwa tantangan ini justru membuka ruang bagi penguatan fondasi industri asuransi Indonesia dalam rangka membangun sektor keuangan terintegrasi melalui perlindungan yang resilien
"Industri asuransi jiwa dan umum pada saat ini menunjukkan bahwa sektor ini mampu beradaptasi melalui pemanfaatan teknologi, penyesuaian model bisnis, serta penyesuaian terhadap kebutuhan konsumen yang terus berkembang," tutur Denny dalam rilisnya, Jumat 1 Agustus 2025.
Baca Juga: Pria Ini Syok Berat Diteror Oknum Penggemar Sound Horeg, Anaknya Sampai Takut ke Luar Rumah
Berdasarkan catatan IFG, kinerja premi bruto industri asuransi jiwa nasional Q1 2025 mengalami pertumbuhan 1,5% YoY menjadi Rp40,68 triliun, didorong oleh premi lanjutan.
Di sisi lain, klaim asuransi jiwa turun 14,1% YoY. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya klaim penebusan unit dari Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Asuransi (PAYDI), yang turun sekitar 28,6% YoY.
Kombinasi peningkatan penerimaan premi dan penurunan pembayaran klaim mendorong pencatatan laba industri asuransi jiwa setelah pajak sebesar Rp5,3 triliun, atau tumbuh signifikan sebesar 132% dibandingkan kuartal pertama pada tahun 2024.
Baca Juga: Tanggapan Kejagung soal Prabowo Beri Abolisi ke Tom Lembong di Skandal Korupsi Impor Gula
Sementara di industri asuransi umum pada Q1 tahun 2025, pendapatan premi cenderung stagnan, bahkan mengalami penurunan tipis sebesar -0,04% secara YoY, sementara klaim naik 4,5% YoY sehingga semakin menekan kinerja industri.
Penurunan premi didorong oleh lini bisnis properti, motor vehicle dan suretyship, sementara pendorong utama pertumbuhan klaim juga dari lini bisnis properti dan asuransi kredit.
Denny menjelaskan, kinerja sektor asuransi jiwa tersebut terjadi mengingat industri yang masih belum sepenuhnya pulih pasca pandemi.
Baca Juga: Ikuti Jejak Prancis-Inggris, Kanada Bakal Akui Kedaulatan Negara Palestina di Sidang PBB
Di sisi lain, sektor asuransi umum juga menghadapi tantangan yang tidak kalah kompleks.
Menanggapi pentingnya isu tersebut, IFG melihat adanya peluang strategis untuk memperkuat peran asuransi sebagai elemen penting dalam sistem keuangan nasional.
Artikel Terkait
Industri Asuransi Jiwa Bukukan Total Pendapatan Rp60,71 Triliun, Naik 11,7 Persen
20 Miliar Dolar AS Melayang! Asuransi Asia Hadapi Keterbatasan Pembayaran Klaim di Tengah Kerugian Ekonomi 2024, Indonesia Ikut Tertekan
Indonesia Terkena Turbulensi Asuransi Global, Diprediksi Ancaman Masih akan Berlanjut
IFG Dukung Ketenangan Masyarakat selama Long Weekend Melalui Layanan Perlindungan Perjalanan, LifeSAVER
Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, IFG Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan dan Perkuat Perlindungan Diri Lewat Asuransi Kesehatan
IFG Dukung Workshop Komunikasi BUMN: Dorong Peran Karyawan sebagai Employer Branding di Era Digital