Baca Juga: Siap Sambut Jemaah Calon Haji Indonesia di Arafah, Kemenag Sempat Soroti Penataan Kasur di Tenda
PLN EPI menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pemegang saham, hingga masyarakat lokal.
Sosialisasi yang efektif dinilai akan menjadi penentu keberhasilan implementasi di lapangan.
Sementara itu, Direktur BSGL Jang Sang Kyu menyampaikan apresiasi atas sinergi yang dibangun bersama PLN EPI.
Proyek ini adalah langkah besar dalam transformasi energi di Nias."
Baca Juga: Catat, Retret Kepala Daerah Gelombang II Dilaksanakan di IPDN Bulan Juni 2025
"Kami merasa terhormat menjadi bagian dari upaya membawa energi bersih dan andal ke salah satu wilayah kepulauan terluar Indonesia," ungkap Jang.
Pembangunan infrastruktur akan dilakukan secara bertahap di kawasan Gunung Sitoli, Nias
Pada tahap awal, LNG akan digunakan untuk menyuplai gas ke satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 34,4 megawatt (MW).
Kapasitas tersebut kemudian akan ditingkatkan hingga mencapai total 59,4 MW.
Baca Juga: Kemendagri: Putusan MK Soal Pendidikan Gratis Akan Disesuaikan dengan Perencanaan Fiskal Daerah
Selagi menunggu pembangunan fasilitas permanen rampung, fase awal proyek akan memanfaatkan skema bridging facility, yaitu dengan mengangkut LNG menggunakan ISO tank dari Terminal LNG Arun.
Mendukung Target Net Zero EmissionsInisiatif gasifikasi di Klaster Nias ini merupakan bagian dari strategi besar PLN untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE).
Gas alam dijadikan sebagai energi transisi yang menjembatani antara energi fosil dan energi baru terbarukan, terutama di wilayah-wilayah yang belum memungkinkan sepenuhnya menggunakan energi surya atau angin. **