SENANGSENANG.ID - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait rencana pemberlakuan tarif impor sebesar 50 persen terhadap Brasil.
Sikap ini muncul usai AS menuding Brasil yang juga merupakan negara pendiri aliansi negara ekonomi berkembang, BRICS, meremehkan potensi dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomiannya.
Sebelumnya, pemerintah Brasil pun menyatakan siap membuka ruang negosiasi tetapi tak menutup kemungkinan melakukan aksi balasan.
Perihal itu, Trump mengungkapkan hingga kini belum ada komunikasi langsung antara dirinya dan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, terkait ancaman tarif tersebut.
"Mungkin suatu saat nanti saya akan berbicara dengannya. Saat ini belum," ujar Trump kepada wartawan saat hendak bertolak ke Texas yang sedang dilanda banjir di AS, sebagaimana dilansir dari Reuters pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Berkaca dari hal itu, ancaman tarif dari Trump disebut berkaitan pula dengan kemarahannya atas menguatnya posisi BRICS dalam geopolitik ekonomi global.
Trump sebelumnya bahkan mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap seluruh negara anggota BRICS sebagai bentuk tekanan terhadap aliansi yang dinilainya anti-Barat.
Sebagai catatan, BRICS adalah aliansi ekonomi negara-negara berkembang yang bertujuan menyeimbangkan dominasi Barat dalam sistem global.
Sejak dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, BRICS terus memperluas keanggotaannya.
Baca Juga: Di Tengah Pasar Otomotif Melemah, Mobil China Pelan-Pelan Mencuri Celah
Per Juli 2025, jumlah negara anggota tetap BRICS telah mencapai 11 setelah Indonesia resmi bergabung.
Langkah ini diumumkan oleh Brasil yang menjabat sebagai Ketua BRICS pada tahun 2025 ini.