IHSG BEI Hari Ini Melemah 9,16 Persen, Pengamat Sebut 50 Negara Siap Nego Imbas Dampak Tarif Impor AS

photo author
- Selasa, 8 April 2025 | 13:52 WIB
Gedung Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI). (Unsplash.com/@Ruben Sukatendel)
Gedung Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI). (Unsplash.com/@Ruben Sukatendel)

SENANGSENANG.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka pada sesi perdagangan pertama setelah libur Lebaran 2025 hari ini, Selasa 8 April 2025.

Tercatat, IHSG BEI melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 92,61 poin atau 11,25 persen ke posisi 651,90.

Baca Juga: Garuda Muda U-17 Melangkah ke Piala Dunia Qatar 2025, Erick Thohir: Perjuangan Belum Selesai

Berkaca dari hal itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus sebelumnya memproyeksikan IHSG berpotensi akan bergerak melemah terdampak sentimen kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS).

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance 6.200 - 6.570," tutur Nico dalam analisisnya kepada awak media di Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.

Nico menyebut dampak kebijakan tarif impor AS belum akan berakhir.

Baca Juga: Talud Sungai di Kudus Tergerus, Timbulkan Ancaman Serius bagi Warga hingga Butuh Penanganan Segera

Hal itu terjadi meskipun terdapat lebih dari 50 negara yang mengajukan negosiasi.

Sebab, Nico menilai negosiasi itu masih membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa melakukan penyesuaian dan kesepakatan.

"Sehingga, rasanya kalau dikatakan bahwa setelah negosiasi pasar akan stabil, mungkin jauh dari kata tenang untuk saat ini," ungkapnya.

Baca Juga: Ini Latar Pendidikan Bupati Indramayu Lucky Hakim usai Viral Ketahuan Liburan Tanpa Izin Dulu dari Gubernur Jabar

"Setiap kenaikan pasar yang terjadi, mungkin akan menjadi alasan untuk terjadinya penurunan lebih dalam lagi," sambung Nico.

Nico menyoroti, meskipun banyak negara berencana datang kepada Trump namun beberapa negara justru berdiri dengan teguh melawan Trump.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kredit UMKM Melambat Tajam, BI Prediksi Pulih 2026

Kamis, 20 November 2025 | 10:13 WIB
X