SENANGSENANG.ID – Untuk pertama kalinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hadir di JAFF
Market 2025, pasar film terbesar di Indonesia yang mempertemukan sineas lokal dan internasional di Jogja Expo Center (JEC), 29 November - 1 Desember 2025.
Kehadiran ini menjadi langkah strategis Jakarta dalam mewujudkan misi sebagai ‘The City of Cinema’, kota pilihan bagi produksi film nasional maupun global.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan, forum ini dimanfaatkan Pemprov untuk menyerap aspirasi pelaku industri, memperkuat jejaring profesional, sekaligus belajar dari pengalaman negara lain.
Baca Juga: MLAC 2025: 2.188 Atlet Berlaga, SMA NU Al Ma’ruf Kudus Juara Umum KU 18, Irgi Candra Raih Dua Gelar
“Langkah ini bukti komitmen Jakarta memperkuat fondasi ‘The City of Cinema’ sebagai bagian dari transformasi menuju kota global yang kreatif dan kompetitif,” ujarnya di JEC, Sabtu (29/11/2025).
Jakarta, Pusat Sejarah dan Industri Film
Jakarta memiliki rekam jejak panjang dalam perfilman:
- Bioskop pertama Indonesia berdiri di Tanah Abang.
- Lahirnya film-film berlatar Jakarta.
- Menjadi basis lembaga penting seperti PFN, Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Pusat Perfilman Usmar Ismail.
Dominasi Jakarta semakin nyata dengan fakta bahwa 80% dari 141 rumah produksi nasional berlokasi di ibu kota.
Baca Juga: Viral Penjarahan Minimarket di Tapanuli Tengah dan Sibolga, BNPB Pastikan Bantuan Mulai Tersalurkan
Ditambah basis audiens besar, lebih dari 30 juta penduduk Jabodetabek, serta catatan 122 juta penonton bioskop pada 2024 (65% di antaranya menonton film lokal).
Kolaborasi dan Komisi Film Jakarta
Pemprov DKI Jakarta memanfaatkan JAFF Market untuk membuka dialog strategis dengan pemangku kepentingan.
Ketua APROFI Edwin Nazir menilai inisiatif ini sebagai peluang besar, meski masih ada kendala perizinan.