Purbaya Singgung Polemik Potongan TKD
Baca Juga: Soal Meteor Raksasa Meluncur di Langit Cirebon, BRIN Bongkar Fakta Ilmiahnya
Menkeu Purbaya tidak menutup mata atas keresahan para kepala daerah. Ia mengakui bahwa potongan TKD memang menimbulkan gejolak, namun terdapat pengelolaan keuangan daerah yang dianggap tidak efisien.
“Kalau mereka mau bangun daerahnya kan harusnya dari dulu sudah bagus. Anggarannya enggak ada yang hilang sana-sini,” ucap Purbaya.
Meski begitu, Purbaya tetap menjanjikan ruang negosiasi. Ia menegaskan akan melihat kondisi fiskal nasional menjelang pertengahan 2026.
Baca Juga: Dari Cover Viral ke Karya Original, Woro Widowati Rilis Single Anyar Berjudul Patgulipat
“Kalau ekonominya bagus, pajaknya naik, bea cukai enggak bocor, ya kita bagi ke daerah,” janji Purbaya.
“Permintaan itu normal, tapi kan kita hitung kemampuan APBN seperti apa. Apalagi ini sembilan bulan pertama 2025 ekonominya melambat. Jadi kalau diminta sekarang, pasti saya enggak bisa,” imbuhnya.
Bobby Nasution cs Geruduk Menkeu Purbaya
Baca Juga: Senator Abdul Kholik Dukung Gagasan Museum Kartun Indonesia dan Mubes Pakarti di Semarang
Para gubernur datang dengan membawa aspirasinya terkait kondisi daerah yang terguncang akibat pemotongan dana.
Nama-nama besar seperti Gubernur Sumut Bobby Nasution, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, hingga Gubernur Jateng dan NTB duduk satu meja dengan Menkeu Purbaya.
Dalam kesempatan itu, mereka menuntut keadilan fiskal dan kejelasan arah desentralisasi.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menuturkan pemangkasan hingga seperempat anggaran daerah merupakan tamparan keras.