Sebagai emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BJB memiliki kewajiban menyampaikan keterbukaan informasi material, termasuk peristiwa yang menyangkut pucuk pimpinan perusahaan.
Ketiadaan rilis resmi dianggap tidak lazim dan berpotensi memengaruhi persepsi pasar.
Publik pun bertanya-tanya: mengapa tidak ada konferensi pers? Apa alasan keterlambatan klarifikasi? Dan mengapa perusahaan terbuka seperti BJB memilih bungkam?
Baca Juga: Wawes Gandeng Penyanyi Malaysia Sophia Liana, Rilis Single Lintas Negara ‘Duwa’
Ketiadaan jawaban membuat misteri wafatnya Yusuf Saadudin semakin menjadi sorotan, sekaligus menimbulkan tekanan agar manajemen BJB segera memberikan penjelasan resmi.**