SENANGSENANG.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan bahwa akses menuju sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor, yakni Tapanuli Utara, Sibolga, dan Tapanuli Tengah, masih sulit ditembus.
Kondisi ini membuat distribusi bantuan logistik belum berjalan dengan optimal.
“Memang kondisi ini belum baik, tapi dibandingkan dengan dua hari lalu, saya yakin ada kemajuan signifikan,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers, Sabtu sore, 29 November 2025.
Baca Juga: Jadi Mitra Utama JAFF Market 2025: Amar Bank Dorong Film Indonesia Mendunia
Upaya Jalan Kaki ke Sibolga
Sejak hari pertama bencana, satgas gabungan dari TNI, Polri, dan Dinas PU terus berusaha membuka jalur yang terputus antara Tapanuli Utara dan Sibolga, wilayah yang disebut paling parah terdampak.
Longsoran yang panjang membuat akses darat sulit ditembus.
Baca Juga: Siements Rilis EP Kedua House of Vultures, Angkat Isu Sosial dan Energi Baru Rock Lokal
BNPB memutuskan mengirim 50 prajurit dengan ransel berisi air, beras, dan makanan untuk menjangkau warga yang terjebak.
Mereka akan berjalan kaki menembus medan terjal demi menyalurkan logistik kepada masyarakat yang sudah berhari-hari menunggu bantuan.
Bantuan Lewat Jalur Udara
Baca Juga: Helloween Absen di JogjaROCKarta 2025, Festival Tetap Menggelegar?
Selain jalur darat, bantuan juga dikirim melalui udara. Panglima Kodam Bukit Barisan menyiapkan helikopter besar untuk menjatuhkan logistik ke titik-titik terisolir.
“Harapannya, meski jalan belum tembus, kebutuhan warga tetap bisa terlayani,” jelas Suharyanto.