SENANGSENANG.ID – Setelah 15 hari berjibaku dengan medan terjal dan cuaca ekstrem, tim teknis PT PLN (Persero) akhirnya berhasil memulihkan jalur transmisi utama listrik dari Sumatra Utara menuju Aceh.
Keberhasilan ini tak lepas dari inovasi memanfaatkan alat berat crane sebagai tower darurat penopang jaringan listrik.
Jalur Transmisi Lumpuh Akibat Bencana
Baca Juga: Anak-anak Aceh Tetap Semangat Belajar di Sekolah Darurat Pascabanjir
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) yang menghubungkan Langsa (Aceh) dan Pangkalan Brandan (Sumut) sempat lumpuh total.
Lima tower roboh dan tujuh lainnya rusak berat akibat banjir bandang serta longsor di Kabupaten Aceh Tamiang.
Kondisi tersebut membuat aliran listrik ke Aceh terputus selama lebih dari dua pekan.
Baca Juga: BNN Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Kamboja, Bukti Kepemimpinan Komjen Suyudi Ario Seto
Inovasi Crane Jadi Tower Darurat
Untuk mengatasi tanah labil dan akses sulit, PLN mengambil langkah taktis dengan menjadikan crane sebagai tiang darurat.
“Crane yang digunakan sebagai tower darurat ini menjadi penopang jalur transmisi yang menghubungkan sistem kelistrikan Sumatera ke Aceh,” tulis akun resmi PLN, Rabu (17/12/2025).
Baca Juga: Mahasiswa Fotografi ISI Yogyakarta Ubah Kecemasan Pasca-Kampus Jadi Perayaan Seni
Kerja Nonstop di Lapangan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang memimpin langsung operasi, menegaskan tantangan terbesar bukan hanya teknis, melainkan juga faktor alam.