Tidak hanya ketiga model tersebut yang mengalami penurunan penjualan, tetapi total penjualan ritel Daihatsu juga mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada Januari 2023, total penjualan ritel mencapai 22.053 unit, sementara pada Januari 2024 hanya mencapai 16.976 unit.
Penurunan ini menunjukkan adanya tantangan besar yang dihadapi Daihatsu dalam menjaga pangsa pasarnya.
Mungkin faktor-faktor seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan preferensi konsumen, dan kondisi ekonomi yang tidak stabil berperan dalam penurunan penjualan ini.
Seperti diketahui Daihatsu saat ini sedang menghadapi konsekuensi serius terkait manipulasi data skandal uji tabrak yang berdampak pada beberapa mobil Daihatsu.
Sebagai hukumannya, ada beberapa mobil Daihatsu yang harus dihentikan produksinya.
Namun secercah harapan kembali terbuka setelah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang pada 20 Januari 2024 telah mencabut masa penangguhan sehingga Daihatsu bisa kembali melakukan pengiriman 10 model yang terdampak.
Baca Juga: Coblosan Sebentar Lagi, Ini Cara Cek Lokasi TPS Pemilu 2024, dan Dokumen yang Harus Dibawa
Daihatsu Motor Co., Ltd. tengah bersiap untuk kembali melanjutkan produksi dan pengiriman 10 mobil produksi mereka (kendaraan mini), termasuk diantaranya ialah mobil Daihatsu Mira e:S dan Hijet.**
Artikel Terkait
Sepanjang Januari-Mei 2023 Daihatsu Catat Penjualan Sebanyak 87.193 Unit, Sigra Merajai dengan 31,4 Persen
Kulik yuk, Daihatsu All New Sirion Mobil Compact yang Digadang-gadang Lebih Bertenaga dan Responsif
Daihatsu Rayakan Produksi 8 Juta Mobil di Indonesia, Berikut Catatan Sejarahnya Sejak 1978 hingga Sekarang
Jimny 5 Pintu Siap Mengaspal di Indonesia, Suzuki Sudah Buka Pesanan dengan Booking Fee Rp5 Juta
Meluncur 1 Februari 2024, Mitsubishi Xpander Hybrid dan Xpander Cross Hybrid Diproduksi di Thailand
Skandal Daihatsu Jepang Manipulasi Uji Keselamatan Makin Panjang, Website Mati Suri Hanya Berisi Permintaan Maaf