Milenial Membatik di Rembang Pecahkan Rekor MURI, Bupati Hafidz: Sebuah Komitmen Lestarikan Batik Lasem

photo author
- Minggu, 21 April 2024 | 20:57 WIB
Ribuan milenial di Rembang membatik bersama pecahkan rekor MURI saat peringatan Hari Kartini di Rembang, Minggu 21 April 2024. (Foto: MC Kab. Rembang)
Ribuan milenial di Rembang membatik bersama pecahkan rekor MURI saat peringatan Hari Kartini di Rembang, Minggu 21 April 2024. (Foto: MC Kab. Rembang)

SENANGSENANG.ID - Bertepatan dengan Hari Kartini, Minggu 21 April 2024, Pemkab Rembang kembali memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).

Rekor MURI diperoleh lewat membatik dengan 1.054 peserta milenial yang digelar di alun-alun Kota Rembang pagi tadi.

Penghargaan MURI itu merupakan kali ketujuh yang didapat Pemkab Rembang.

Baca Juga: Usai Lepas 3.145 Pemudik Balik Rantau dengan Bus, Pemprov Jateng Berangkatkan 320 Orang Pakai KA

Penghargaan diserahkan oleh Ketua MURI Jawa Tengah, Sri Widayati kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, untuk diserahkan ke Bupati Rembang Abdul Hafidz usai upacara Hari Kartini.

Ketua MURI perwakilan Jawa Tengah, Sri Widayati mengatakan membatik dengan media syal dengan 1.054 peserta milenial resmi tercatat di MURI dengan kriteria rekor dunia sebagai rekor ke-11.594.

Menurutnya pemecahan rekor ini merupakan satu hal yang spektakuler.

Baca Juga: Fun Volley Ball Red Sparks vs Indonesia All Star, Menpora Dito Yakini Soal Ini

“Yang ditorehkan kali ini adalah batik khas Lasem yang jadi kebanggaan dari Pemerintah Kabupaten Rembang. Dengan kegiatan hari ini semoga semakin mengharumkan nama Kabupaten Rembang akan kecintaannya terhadap batik khususnya batik Lasem,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan pemecahan rekor MURI ini merupakan komitmen Pemkab Rembang untuk melestarikan batik Lasem.

Dengan penghargaan ini sekaligus mengukuhkan bahwa batik Lasem merupakan warisan budaya asli Rembang.

Baca Juga: Hari Kartini, Shinta Nana: Perempuan Makin Berdaya di Bidang Ekonomi Kreatif

“Ini akan terus kita praktekkan (melestarikan batik Lasem) sesuai dengan regulasi yang ada. Bahkan ini tadi masuk dalam kategori dunia, ini luar biasa. Tidak ada kata-kata batik Lasem batiknya orang lain, batik Lasem batiknya orang Rembang,” tuturnya.

Salah satu peserta membatik dari SMAN 1 Rembang, Arrasyita Shaafana Putri Dema (16) mengaku sangat bangga bisa ikut berpartisipasi dalam pemecahan rekor MURI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X