“Willie Salim datang jam 05.30 WIB ke Benteng Kuto Besak, es durian mulai dimasak jam 18.00 WIB sore, rendang baru mulai dimasak jam 19.00 WIB. Artinya, ini bukan untuk menu buka puasa," tegas Rendy.
Meskipun Rendy tidak membenarkan tindakan warga yang mengambil rendang sebelum waktunya, ia menilai konten Willie Salim telah menciptakan narasi yang merugikan Kota Palembang.
"Saya tidak membenarkan, saya tidak membela orang-orang yang mengambil rendang itu,” tegas Rendy.
“Tapi, sangat disayangkan hanya karena konten, Willie Salim tega membuat narasi seolah-olah Kota Palembang adalah kota yang rakus dan tamak sehingga banyak yang membully," ungkapnya.
Akibatnya, konten viral milik Willie menjadi sorotan karena dinilai dapat memicu stigma negatif terhadap warga Palembang dan menciptakan persepsi keliru di media sosial. **
Artikel Terkait
Kades Wunut Klaten Kembali Viral! Bagikan THR kepada 2.289 Warga Desanya, Nilainya Nggak Receh
Kecam Konten Viral Willie Salim Masak Rendang, Gubernur Sumatera Selatan: Memang Dia Sengaja
Willie Salim Minta Maaf Terkait Hilangnya Rendang 200 Kg saat Masak Besar setelah Pernyataan Wali Kota Palembang Viral
Tanggapi Konten Willie Salim tentang 200 Kg Rendang yang Hilang, Chef Arnold: Masa Percaya 200 Kg Daging Dimasak Rendang dalam 3 Jam?
Momen Langka! Anak-Anak Presiden Republik Indonesia Berkumpul di Perayaan Ulang Tahun Didit Prabowo
Tak Dimaafkan Masyarakat Meski Telah Klarifikasi, Willie Salim Dilaporkan ke Polisi karena Dianggap Mencemari Citra Palembang