Pria itu bahkan sempat berpesan, “Hati-hati di jalan ya kak, terima kasih.”
Baca Juga: Bajaj Tancap Gas di Yogyakarta: Solusi Transportasi Andal untuk Warga, Wisatawan, dan UMKM
Warga Menguatkan Relawan
Tak hanya menerima bantuan, warga juga memberikan semangat kepada Vilmei.
Seorang pria berlari mendekati mobilnya dan berkata, “Kak, kami sudah capek nangis, jangan menangis, kami bahagia.”
Baca Juga: Kumara Luncurkan Debut Single 'Dari Ketiadaan', Meramu Bunyi Hampa Jadi Identitas Musikal
Mendengar itu, Vilmei membalas, “Terima kasih, maafkan kami hanya membawa bantuan sedikit, nanti kami balik lagi ya.”
Curahan Hati di Tengah Kesulitan
Dalam unggahan lain, Vilmei menceritakan momen memilukan ketika warga berdesak-desakan demi mendapatkan bantuan.
Baca Juga: Meeting Room Iwak Kalen Godean Jadi Primadona untuk Berbagai Acara
Ia menyoroti seorang bapak tuna netra yang menjadi korban banjir.
“Melihat ini rasanya sedih, hancur. Mereka desak-desakan, lari buru-buru demi satu kantong sembako,” tulisnya.
Bagi warga, bantuan sembako menjadi harapan untuk bertahan hidup sehari-hari.
Baca Juga: Warga Sibolga Pertaruhkan Nyawa Demi Jemput Bantuan Logistik Pascabencana
“Walaupun sedikit, itu yang jadi harapan mereka untuk bisa bertahan hidup hari ini,” tandas Vilmei.
Artikel Terkait
Sepiring Nasi Padang Jadi Momen Bahagia Pengungsi Banjir Aceh Tamiang
Kisah Haru di Dapur Umum Pengungsi Aceh: Begini Cara Kami Berterima Kasih
Pemuda Ini Rela Jalan Puluhan Kilometer Jualan Cabai Demi Bantu Korban Banjir Aceh
Ngeri-Ngeri Sedap, Warga Beutong Ateuh Nekat Seberangi Jembatan Kayu di Tengah Banjir
Kisah Pilu Ibu Korban Banjir Aceh Tamiang, Bertahan Hidup 72 Jam Tanpa Makan dan Minum
Lampu Menyala di Pengungsian Bener Meriah, Harapan Baru Setelah 21 Hari Kegelapan