Di balik unggahan tersebut, tersirat kekhawatiran mendalam mengenai kesehatan sang buah hati akibat pola makan darurat.
Baca Juga: Kumara Luncurkan Debut Single 'Dari Ketiadaan', Meramu Bunyi Hampa Jadi Identitas Musikal
Kondisi ini menyoroti betapa rentannya anak-anak dalam situasi bencana ketika akses pangan bergizi terputus.
Menunggu Bantuan Pangan Bergizi
Hingga kini, warga hanya bisa berharap air segera surut dan bantuan pangan bergizi, khususnya untuk balita, dapat tersalurkan secara merata.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Kisah Hidup: Dari Insinyur Lapangan ke Menteri Keuangan
“Entah sampai kapan, sehat-sehat anakku,” tulis sang ibu menutup kisahnya dengan penuh harapan.**
Artikel Terkait
Kisah Pilu Ibu Korban Banjir Aceh Tamiang, Bertahan Hidup 72 Jam Tanpa Makan dan Minum
Lampu Menyala di Pengungsian Bener Meriah, Harapan Baru Setelah 21 Hari Kegelapan
Potret Duka dari Buket Dara Baro: Suami Hilang, Anak Sakit, Hidup di Pengungsian
Tangis Warga Desa Juara: Kehilangan Kebun, Harapan Pendidikan Anak Terancam
Kisah Heroik Pria Sibolga: Jalan Kaki 66 Km Demi Kabarkan Keselamatan Keluarga
Media Sosial Pertemukan Ibu dan Anak yang Hilang Kontak Pascabanjir Sumatra: Alhamdulillah Ya Allah Itu Mamakku