SENANGSENANG.ID — Lomba mewarnai yang digelar oleh PAUD Mutiara Batang, Jawa Tengah, pada Senin (10/11/2025) mendadak viral di media sosial dan memicu protes dari sejumlah orang tua peserta.
Kontroversi mencuat setelah beberapa karya anak-anak didiskualifikasi karena dinilai terlalu rapi dan bagus, sehingga dicurigai bukan hasil kerja mandiri melainkan dibantu oleh orang tua.
Sejumlah peserta bahkan diminta untuk mewarnai ulang di lokasi lomba lantaran juri meragukan keaslian karya mereka.
Baca Juga: KAI Group Catat 413 Juta Penumpang, Bukti Transportasi Rel Makin Diminati
Ironisnya, karya yang dinilai kurang rapi justru keluar sebagai juara pertama, memicu kekecewaan dan pertanyaan besar soal objektivitas penilaian.
Unggahan akun TikTok @salamart07 menjadi pemantik perdebatan publik.
Dalam video yang menampilkan suasana lomba dan reaksi para orang tua, disebutkan bahwa juri menuduh adanya campur tangan orang tua tanpa bukti yang jelas.
“Semua peserta yang hasilnya bagus malah didiskualifikasi karena dianggap dibantu orang tuanya. Padahal itu hasil kerja keras dan latihan anak-anak sendiri,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Netizen Soroti Kompetensi Juri dan Perkembangan Anak Era Digital
Ramainya perdebatan ini menyita perhatian netizen. Banyak warganet menilai juri kurang memahami perkembangan kemampuan anak di era digital, di mana anak-anak usia dini sudah terbiasa belajar menggambar dan mewarnai melalui sekolah seni maupun media daring.
“Sekarang banyak anak TK ikut les gambar atau belajar dari video. Hasilnya bisa sebagus itu tanpa bantuan orang tua,” tulis salah satu komentar yang mendapat ribuan likes.
Tak sedikit pula orang tua membagikan karya anak mereka sebagai bukti bahwa anak-anak usia dini memang mampu menghasilkan karya yang rapi dan kreatif secara mandiri.