SENANGSENANG.ID - Kemajuan teknologi yang pesat telah membawa perubahan besar dalam cara informasi dan komunikasi disampaikan.
Gereja menghadapi tantangan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi ini guna melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus, yaitu mewartakan kabar gembira-Nya.
Anak-anak dan remaja, terutama generasi Z dan Alpha yang tumbuh di era digital, menjadi kelompok yang sangat terpengaruh oleh perkembangan ini.
Baca Juga: Virus HMPV! Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Pada Minggu 12 Januari 2025, perayaan Hari Anak Misioner (HAM) 2025 berlangsung di Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Wonosari, Gunungkidul, dengan tema "Aku Siap Bermisi di Media Sosial".
Acara ini dihadiri oleh 982 peserta yang terdiri atas anak-anak, remaja, dan pendamping dari 19 paroki di Kevikepan Yogyakarta Timur.
Perayaan Ekaristi yang menjadi puncak acara HAM dipimpin secara konselebrasi oleh Romo Andrianus Maradiyo, Pr.
Dalam kesempatan tersebut, Romo Fransiskus Yunarvian Dwi Putranto, Pr, selaku Direktur Diosesan KKI-KAS, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini.
Ia menilai bahwa tema HAM 2025 sangat kontekstual, selaras dengan tema nasional "Peziarah Harapan dari Hati ke Hati", dan menjadi momentum penting untuk memperkuat pendampingan bagi anak dan remaja di Kevikepan Yogyakarta Timur.
Persiapan Panjang dan Semangat Misi
Menurut Romo Benediktus Danarto Agung Wibowo, Pr, Ketua Komisi Karya Misioner Kevikepan Yogyakarta Timur, persiapan acara ini memakan waktu sekitar 10 bulan, dimulai sejak Maret 2024.
Dengan jumlah peserta yang cukup besar, perayaan ini menjadi salah satu yang paling meriah.
Artikel Terkait
Pengurus DPD WKRI DIY dan YDI Yogyakarta 2024-2029 Resmi Dilantik, Peduli Pendidikan Urunan untuk Guru
Komunikotavisual Gelar Aksi di Pasar Gede Solo: Ajak Warga Tempel Stiker Pilkada Damai
Kolaborasi Pentahelix: Penanaman Penghijauan, Upaya BLDF Atasi Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim
Momen Seru Warga Ngemplak Sleman Naik Gerobak Sapi Keliling Situs Ki Ageng Wonolelo
Milklife Festival Keluarga Sehat, Ajak Warga Kudus Berperan Cegah Stunting Sebelum Genting
Bukti Kerukunan, Vihara Karangdjati Mlati Sleman Terbuka bagi Lintas Agama