Bertaubat pada dosa pada Allah SWT dengan memohon ampunan, menyesali dosa-dosa, meninggalkan dosa tersebut dan berniat untuk tidak mengulanginya kembali di masa yang akan datang.
Menurut Imam Ibnu Rajab, jika seseorang menyesali dosanya dan dia beramal saleh untuk menghapusnya, maka itu merupakan bukti atas keimanannya," Fathul Bary, jilid 3 Halaman 28.
Orang beriman tidak boleh meremehkan dosanya, sebagaimana nasehat Abdullah bin Mas'ud: "Seorang mukmin melihat dosanya bagaikan bukit yang akan menimpanya.
Baca Juga: Kades Wunut Klaten Bagikan Rp457 Juta untuk THR Warganya, dari Mana Dananya?
Sedangkan orang munafik melihat dosanya bagai lalat yang hinggap di hidungnya, maka lalat itu diusir dengan tangannya."
Menurut Ustadz Bahreisy, menyadari perbuatan dosa itu adalah salah satu cara Allah mengundang hamba-Nya untuk mendekat kepada-Nya
Kesadaran dan penyesalan akan perbuatan dosa harus diikuti dengan amal yang baik
Allah SWT berfirman dalam Surat Hud ayat 114.
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
Innal hasanaati yudzhibnas sayyi-aati dzaalika dzikroo lidz-dzaakiriin.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
Rasulullah bersabda:
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا
Wa atbi'is sayyi-atal hasanata tamhuhaa.
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 7 Februari 2025: Dalam Melaksanakan Salat Harus Hati-Hati, Karena Ada Godaannya
Materi Khotbah Jumat 14 Februari 2025: Kebaikan adalah Kunci Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat
Materi Khotbah Jumat 21 Februari 2025: Semangat Berdoa di Bulan Puasa, Doa adalah Ruh dan Inti Ibadah
Materi Khotbah Jumat 28 Februari 2025: Tujuan Utama Puasa, Mencapai Derajat yang Paling Mulia yaitu Takwa
Materi Khotbah Jumat 14 Maret 2025: Berprasangka Baik Akan Mendatangkan Kebaikan dari Allah SWT