SENANGSENANG.ID - Bertepatan dengan bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Rumah Sakit (RS) Panti Nugroho Pakem Sleman Yogyakarta memberikan pelatihan dan edukasi Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Pelatihan dan edukasi dilakukan untuk memberi manfaat bagi mayarakat awam terlebih dalam kehidupan harian maupun keselamatan selama bekerja.
Kegiatan Bhakti RS Panti Nugroho bertepatan dengan bulan K3 ini digelar bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY.
Baca Juga: Polres Kudus Raih Penghargaan dari Wakil Presiden dan Menteri PAN RB, Ini Kategorinya
Humas RS Panti Nugroho, Budi Purwanto mengatakan, kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 50an peserta yang terdiri dari pelaku UMKM Kabupaten Sleman, sebagian dari Kota Yogyakarta serta relawan dari sekitar rumah sakit.
Sementara itu, Direktur RS Panti Nugroho, dr. Henry Widyanto Handoko Saputro, MBA mengapresiasi atas sukses dan antusiasme peserta yang mengikuti dan mempraktekkan pelatihan BHD ini.
“Kehadiran bapak dan ibu dalam pelatihan adalah bukti nyata bahwa ada kepedulian dari bapak dan ibu yang memiliki keinginan untuk dapat membantu, menolong sesama."
"Dengan diawali keinginan dan dilanjutkan dengan pelatihan BHD ini semoga banyak orang yang dapat terselamatkan sebelum para tenaga medis datang untuk memberikan pertolongan lebih lanjut” tandas Henry.
Kegiatan Bhakti RS Panti Nugroho terhadap BHD ini juga dihadiri oleh Kabid Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Disnakertran DIY, Amin Subagus, SKM, M.Kes dan menyampaikan materi penerapan budaya K3 pada sektor Usaha Mikro Kecil, agar pelaku usaha kecil tetap memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan selama bekerja.
"Dengan kegiatan BHD ini akan terwujud seperti syair lagu kebangsaan RI, yaitu bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya," ujar Amin Subagus.
Pada pelatihan ini selain diberikan materi teori oleh tim Bantuan Hidup Dasar Rumah Sakit, para peserta satu persatu juga melakukan praktik pemberian Bantuan Hidup Dasar.
Sebelum dan sesudah pelatihan, peserta dites sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh para peserta.
Artikel Terkait
Rumah Terapi Tauhid Nur Hidayah Bantul Pengalaman Menangani Pasien dengan Gejala Kena Santet atau Ilmu Sihir
Tahan Lelah dan Hujan, Belasan Difabel Klaten Motoran ke Semarang Temui Ganjar demi Sampaikan Uneg-Uneg Ini
7 Fakta tentang 32 Surat Intim dan Pribadi Putri Diana yang Belum Pernah Diungkap, akan Dilelang 16 Februari
Awas! Susah Konsentrasi dan Sering Lupa Bisa Jadi Kolesterol Kamu Sedang Tinggi, Ini yang Harus Dilakukan
Ngobrol Pagi Bareng Dokter, Komunitas JogjaKLanese Gelar Talkshow Kepikunan dan Aksi Donor Darah
Jangan Salah! Meski Yogya Dianggap Paling Miskin se Pulau Jawa, Namun Soal Satu Ini Nomer Satu di Indonesia