"Orang yang berakal (bijak) adalah orang yang bisa menahan nafsunya dan beramal untuk setelah kematian," HR Ibnu Majah Nomor 4250.
Seorang sahabat Rasulullah yang bernama Abu Bakar Ash-Shiddiq memberi nasehat: "Kecerdasan yang paling cerdas adalah takwa. Dan kebodohan yang paling bodoh adalah maksiat."
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan orang cerdas adalah;
Pertama: Membaca tanda-tanda kekuasaan Allah.
Allah memberi petunjuk manusia dengan ayat qauliyah dan ayat kauniyah.
Ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang tercantum di Al Qur'an, sedangkan ayat kauniyah adalah ayat-ayat Allah yang ada di kehidupan di diri dan alam semesta.
Orang yang cerdas pasti akan rajin membaca Al Qur'an.
Rasulullah SAW memotivasi umatnya untuk selalu membaca Al Qur'an.
اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ
Iqro'ul qur'aanaa fainnahuu ya'tii yaumal qiyaamati syafii'an li ash-haabihii.
"Bacalah Al Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat,” HR. Muslim.
Baca Juga: PLN EPI dan Sembcorp Tandatangani Kerjasama untuk Proyek Hidrogen Hijau Terbesar di Asia Tenggara
Orang yang cerdas akan mempelajari dan mengambil hikmah dari peristiwa kehidupannya.