Kedua: Beramal untuk kehidupan setelah kematian.
Setelah memahami ayat-ayat dari Allah niscaya muncul pemahaman bahwa kehidupan dunia hanya sementara, tapi yang sementara itu akan menentukan kualitas kehidupan yang abadi,"
"maka semangat melakukan perbuatan nyata untuk kehidupan setelah kematian kelak."
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Qashash ayat 77.
وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ
Wabtaghii fiimaa aataakalloohud daarol aakhirota wa laa tansa nashiibaka minad-dun-yaa wa aḥsin kamaa aḥsanallahu ilaika wa laa tabghil fasaada fil-arḍh, innallaha laa yuḥibbul mufsidiin.
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,"
"dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
Ketiga: Bertakwa pada Allah SWT.
Bertakwa dalam makna selalu menjaga semangat dalam melakukan kebaikan dan berupaya keras menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Baca Juga: Penyanyi Mitty Zasia Tuangkan Gelisah dalam Album Kedua Bertajuk 'Nanti Malam Kupikir Lagi'
Perhatikan dialog antara Umar Bin Khatab dengan Ubay Bin Ka'ab.
Umar bin Khattab RA: "Wahai Ubay, apa makna takwa?"