Juga praktik penanaman pohon sebagai bentuk aksi nyata dalam upaya pengendalian iklim.
"Setiap tahun, BLDF melalui program DTFL telah konsisten melakukan kegiatan pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon dan mangrove bersama masyarakat, utamanya generasi muda."
"Rata-rata, setiap tahunnya DTFL menanam 60.000 aneka ragam bibit tanaman di berbagai lokasi di Indonesia," papar Program Officer BLDF, Ira Ratnati.
Baca Juga: Pak Dokter Unggul di Kota Yogyakarta, Ini Hasil Hitung Cepat Perolehan Suara Pilkada di DIY
Bibit- bibit tanaman ini diproses dan disemai di PPT, yang hingga kini telah mengoleksi 360 jenis bibit tanaman, termasuk di antaranya 22 jenis tanaman langka.
Bibit tanaman yang disemai di PPT milik BLDF ini juga dapat diakses oleh masyarakat.
Secara rutin, BLDF membagikan bibit gratis ke masyarakat, yang mana sejalan dengan program pembagian bibit yang juga digalakkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Untuk memastikan bibit yang disemai dapat tumbuh dengan baik, serta mengembangkan teknik perawatan tanaman dengan hasil paling efektif, PPT BLDF Kudus bekerjasama dengan peneliti dan akademisi.
BLDF sampai saat ini, secara keseluruhan sudah menanam lebih dari 2 juta pohon sejak 1979 melalui program DTFL.
Ditambahkan, BLDF juga melakukan pengolahan sampah dimulai tahun 2018.
Baca Juga: Pesawat N219 Buatan PTDI Siap Layani Penerbangan Komersial di Kepulauan Riau
BLDF mengolah sampah di kota Kudus menjadi humisoil dengan menggunakan VRM Groundswell.
Jumlah sampah terolah 20 persen dari timbunan sampah di Kota Kudus.
Jumlah humisoil teraplikasikan 29.887 meter kubik, dengan bekerjasama 312 mitra.
Upaya BLDF melakukan penanaman penghijauan, tak lepas dari berbagai kendala.