Ketiga: Meraih yang diinginkan (Tafsir Al-Muyassar dan Tafsir Al-Mukhtashar).
Keempat: Meraih keridaan Allah (Syaikh Prof Dr Wahbah az-Zuhaili- Tafsir Al-Wajiz).
Kelima: Meraih kenikmatan surga (Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah Madinah).
Siapa yang berhak mendapatkan kemenangan tersebut?
Allah SWT menjelaskan dalam Surat Yunus ayat 62.
أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Alaa inna auliyaā`allahi laa khoufun 'alaihim wa laa hum yaḥzanuụn.
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Yang berhak mendapatkan kemenangan yang agung adalah waliyullah atau walinya Allah.
Siapa itu wali Allah? Orang-orang yang dicintai Allah (menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di dalam Tafsir as-Sa'di).
Bagaimana sifat-sifat wali Allah?
Menurut Syaikh Dr Muhammad Sulaiman Al Asyqar, dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir Madinah.
Wali-wali Allah adalah orang-orang mukmin pilihan, mereka mendekatkan diri kepada Allah dengan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi kemaksiatan.