SENANGSENANG.ID - Sestra Ageng Adidarma yang tersimpan di Perpustakaan Widyapustaka Kadipaten Pakualaman, merupakan naskah yang populer.
Artinya, naskah tersebut mendapat sambutan dalam penyalinan teks, dimana salah satu salinannya saat ini tersimpan di Leiden Belanda dengan kode koleksi Or. 6388 dengan judul Adidumastra.
Demikian diungkap Dr. Rahmat, S S., M.A dalam Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon bertajuk Manuskrip Sestra Ageng Adidarma pada Jumat 24 Oktober 2025 malam di Kagungan Dalem Kepatihan Kadipaten Pakualaman Yogyakarta.
Menurut Rahmat, Sestra Ageng Adidarma berisi diantaranya nasehat untuk generasi muda ajar senantiasa belajar, tentang gelar perang, mengenai Pandawa Lima, Asthabrata, sifat raja dan punggawa, perlambang mengenai manusia dan sejumlah teks dongeng.
"Dalam teks dongeng berisi pembelajaran tentang unggah ungguh, budi pekerti dan pengenalan karakter baik dan buruk," tutur pemilik nama paringan Dalem Mas Wedana Widyohandoyo.
Dijelaskan juga, ada 26 lebih dongeng dalam Sestra Ageng Adidarma antara lain Adigang Adigung Adiguna, Raja Wisana, Jodholan, Tikus lan Gajah Totohan, Lemut lan Gajah Dhelikan, Watak Dhasar Kucing, Cantrik lan Manuk Prenjak.
Baca Juga: Aturan Sudah Diteken, Menkeu Purbaya Persilakan Kopdes Ajukan Peminjaman Uang ke Bank Himbara
Kemudian Peksi Bayan, Patih Brihaban, Randha Kasiyan, Prabangkara, Wong Ngemis Lenga, Kemit Papat lan Raja Prayitna, Lare Menjete, Beton Papat Gosong Kabeh, Panji Brangta Irawan, Wesi Pinangan Rayap.
Raja Ngadil Suryaning Alam, Dhayoh Sarwa Nyilih, Wong Wayuh, Ki Maradiwangsa, Ki Jajerih, serial kisah Kancil Jenang dodol, Sabuk Raja, Slompret Pusaka, Nyolong Timun.
Nawu Kali, Wiradhamurka, Nyabrang Kali, Kangjeng Ktai Pao-pao, Bedhek Cangkriman, Balapan Mlayu, Kecemplung Sumur, Kancil Mati, Ki Maratruna, Dhalang Jagur dan Ajidipa.
"Teks dongeng dari skriptorium Pakualaman menyajikan kisah yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Secara materi teks menceritakan oposisi biner, artinya ada kebaikan maupun keburukan," tandas Rahmat.
Satu hal yang menjadi keunikan teks dongeng skriptorium Pakualaman adanya liding dongeng hal ini dimaksudkan oleh leluhur Pakualaman agar pembaca dapat mengambil hikmah dari inti sari ceritera.