SENANGSENANG.ID - Pemerintah telah menetapkan awal ramadan 1444 H jatuh pada hari Kamis 23 Maret 2023.
Di Kudus, sehari menjelang awal ramadan ditandai dengan 'Kirab Dhandhangan', sebuah tradisi warisan leluhur yang ada di Kota Keretek.
Tradisi dhandhangan sendiri adalah semacam festival keramaian pedagang dan aneka permainan yang berlangsung 10 hari menjelang puasa ramadan, terutama di sekitar Masjid Al Aqsa Menara Kudus.
Namun sekarang keramaian dhandhangan melebar hingga kawasan Alun- Alun Simpang Tujuh Kudus.
Di akhir keramaian dhandhangan, seperti biasa pemerintah kabupaten menggelar kirab untuk menyambut dan menandai awal bulan suci ramadan di keesokan harinya.
Kegiatan ini merupakan prosesi ritual turun temurun sekaligus upaya napak tilas Kangjeng Sunan Kudus.
Bupati Kudus HM Hartopo berpesan agar masyarakat Kudus terus menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur dengan melakukan inovasi, meng-update dan meng-upgrade sesuai perkembangan zaman.
Baca Juga: KPK Tetapkan Hakim Nonaktif Mahkamah Agung Gazalba Saleh Tersangka Gratifikasi dan Pencucian Uang
"Tradisi warisan leluhur ini harus kita uri-uri supaya tidak hilang tergerus perubahan zaman," ujar Hartopo saat membuka Kirab Dhandhangan Tahun 2023 di Taman Menara, Rabu sore.
Dan bila perlu, lanjutnya, terus kembangkan dengan kreativitas dan inovasi mengikuti arus globalisasi.
Asal muasal kirab dhandhangan berawal ketika para santri dan masyarakat zaman dahulu berkumpul di Alun-Alun Kulon (Taman Menara) untuk menunggu pengumuman dari Kangjeng Sunan Kudus, Syehk Jafar Shodiq dalam menetapkan awal ramadan.
"Para santri zaman dulu berkumpul disini (Taman Menara, red) menunggu pengumuman awal ramadan dari Kangjeng Sunan Kudus, sedang masyarakat memanfaatkan momentum untuk berniaga (mremo)," jelasnya.
Baca Juga: Mudik Nyaman Pakai Kendaraan Listrik, PLN Siapkan SPKLU Kudus yang Pertama di eks Karesidenan Pati