Meskipun keterbatasan pikiran dan perasaan manusia belum bisa melihatnya.
Berprasangka baik pada nikmat Allah, apapun kenikmatan yang diberikan Allah, diyakini sebagai nikmat yang terbaik, jangan dibanding-bandingkan dengan kenikmatan orang lain.
Ujian yang dihadapi disikapi bahwa itu adalah salah satu cara Allah menyayangi hambaNya.
Kalau manusia baik itu adalah panggilan dari Allah untuk meningkatkan kebaikan.
Sedang kalau belum baik, itu ujian yang merupakan panggilan dari Allah agar memperbaiki diri.
Semua ciptaan Allah dipercaya pasti ada manfaatnya, tidak ada yang sia-sia, jadi tidak boleh meremehkan ciptaan Allah, termasuk yang ada dalam diri kita.
Jika manusia berprasangka baik maka Allah akan memberikan banyak kebaikan dalam kehidupan.
Tetapi seandainya berprasangka buruk, maka kebaikan-kebaikan dari Allah tidak akan sampai pada manusia dalam kehidupan.
Allah SWT berfirman dalam hadis qudsi;
أنا عند ظن عبدي بي ، وأنا معه إذا ذكرني
"Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku," (HR Muslim).
Selain pada Allah orang yang beriman juga harus berprasangka baik kepada sesama manusia.