SENANGSENANG.ID - Puluhan peserta mengikuti pelatihan membatik yang digelar Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta, Senin 22 Mei 2023.
Kegiatan ini digelar di depan gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Kota Yogyakarta dan disediakan kain sepanjang 50 meter dan canting untuk digunakan membatik oleh para peserta.
Kegiatan ini digelar sebagai upaya untuk melestarikan batik terutama kepada generasi milenial di Kota Yogyakarta. Sebab, Kota Yogyakarta merupakan Kota Batik Dunia. Kegiatan ini dibalut dalam 'Gerakan Jogja Membatik'.
Baca Juga: Kepoin yuk, Ini Keunggulan Seres E1 yang Bakal Mengaspal di Tanah Air Dibanding Wuling Air EV
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta Tri Karyadi mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian bimbingan teknis khususnya batik sejak tanggal 15-17 Mei 2023.
Ia berharap, akan ada penerus ke depannya mengenai kreasi dan inovasi batik sejak dini agar Kota Yogyakarta yang dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia tetap eksis ke depannya.
"Harapan saya, kegiatan ini menjadi embrio ke depannya. Karena kegiatan membatik sifatnya kreativitas yang dilaksanakan di PDIN Kota Yogyakarta. Untuk pelaksanaannya juga diadakan di depan gedung, guna memperlihatkan secara langsung dan bisa dinikmati oleh masyarakat yang lalu lalang," ujar Tri Karyadi saat memberikan sambutan.
Dengan menggunakan kain sepanjang 50 meter ini, peserta dapat menggunakan untuk berkreasi membatik sesuai dengan keinginan mereka.
Tujuannya untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan kegiatan ini dapat dinikmati masyarakat di sepanjang Jalan C Simanjuntak Yogyakarta.
"Kegiatan ini tidak hanya peserta saja yang bisa membatik. Namun bagi warga yang sedang lalu lalang ingin berhenti dan mencoba, bisa ikut membatik dengan memanfaatkan kain sepanjang 50 meter ini dan proses membatik menjadi sebuah monumental kami," jelasnya.
Tak hanya itu, tambahnya, dalam membuat batik cap secara langsung ini tentunya memperhatikan sisa limbah yang ada.
Oleh karenanya, dalam membuat batik cap, Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta memanfaatkan kardus yang sudah tidak terpakai.