SENANGSENANG.ID - Terbentuknya Satgas AntiMafia Bola pada Rabu 20 September 2023, dan diumumkan oleh ketua umum PSSI, oleh SOS (Save Our Soccer) sebagai lembaga yang konsern terhadap perbaikan sepakbola Indonesia, menyambut baik upaya tersebut.
Pihak SOS mengucapkan selamat bekerja menghadapi tugas berat ‘bola panas’ yang harus dipikul oleh satgas. Namun ada beberapa catatan terkait satgas AntiMafia bola tersebut. Demikian Apung Widadi Founder dan Ketua Umum Save Our Soccer mengungkapkan dari rilisnya, Kamis 21 September 2023.
Menurut Apung, rekam jejak dari anggota Satgas AntiMafia Bola secara garis besar kurang mempunyai bukti kerja pemberantasan AntiMafia bola hingga proses penindakan.
Baca Juga: PT MMKSI Hadirkan Perdana Produk Terbaru Mitsubishi XForce Untuk Masyarakat Sumatera di Pekanbaru
Sebagian besar adalah penerima informasi yang kemudian mengungkap ke Media. Sangat disesalkan adanya politisi dalam satgas tersebut sehingga rawan tendensi politik jelang pemilu 2024.
Selain itu, komposisi kurang optimal dengan tidak adanya unsur penegak hukum dalam satgas AntiMafia bola tersebut.
"Tidak mempunyai keahlian penyidikan, penyelidikan dan penindakan. Sehingga, dapat diukur kinerja satgas ini kemungkinan hanya sebatas pencitraan pemberantasan mafia bola," ujar Apung.
Sedangkan program kerja juga tidak jelas apa rencana target dan program kerja dari satgas antimafiabola ini. Tujuannya apa, target berapa lama, dan pertanggungjawabannya seperti apa kepada siapa.
"Dengan berdasar pada hal hal diatas, SOS berpendapat, satgas - satgas dadakan bersifat adhoc semacam ini sudah bisa ditebak hasilnya. Ramai diawal, proses tergesa gesa dan bisa ditebak hasil kurang maksimal hanya sebatas laporan," tegas Apung Widadi.
Oleh karena itu, SOS mengusulkan bahwa terkait AntiMafia Bola seharusnya secara kelembagaan bersifat permanen di struktur pasti bukan bersifat adhoc (sementara).
Baca Juga: Tren Mobil Hybrid , Suzuki Siapkan Cashback dan Undian Berhadiah Puluhan Juta di GIIAS Surabaya 2023
Hal ini penting terkait seberapa jauh keseriusan pemberantasan mafia bola dan pembangunan reformasi sepak bola yang lebih sistemik.
"Jika permanen, anggaran operasional jelas, kerjanya fokus, programnya terukur, laporan setiap saat, dan penegakan hukumnya lebih jelas darimulai laporan, penyelidikan, penyidikan sampai penegakan hukum. Pertanggungjawaban ke masyarakat juga harus transparan dan akuntabel," papar Apung.
Secara kelembagaan satgas ini juga harusnya melekat di PSSI langsung dibawah Ketua/wakil ketua. Non Komite Etik. Unsurnya masyarakat, akademisi, penegak hukum. Diisi oleh orang orang yang mempunyai spesialisasi dan trackrecord pemberantasan AntiMafia bola. **