sport

MLAC 2025: 2.188 Atlet Berlaga, SMA NU Al Ma’ruf Kudus Juara Umum KU 18, Irgi Candra Raih Dua Gelar

Minggu, 30 November 2025 | 13:18 WIB
Ajang MilkLife Athletics Challenge (MLAC) Seri 2-2025 kembali mencatat sejarah. (Foto: Istimewa)

Baca Juga: Medan Tanggap Darurat Banjir hingga 11 Desember 2025, Ribuan Warga Mengungsi

Format Baru MLAC 2025

MLAC Seri 2 menghadirkan pembaruan dengan penambahan satu kategori usia dan tujuh nomor lomba baru.

Total ada 4 kategori usia (KU 10, KU 12, KU 15, KU 18) dengan 22 nomor pertandingan, mulai dari lari jarak pendek, menengah, estafet, hingga nomor teknik seperti lompat jauh, lempar lembing, cakram, Frog Jump, Turbo Throw, dan tolak peluru.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra: 303 Jiwa Tewas, Ratusan Hilang

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menekankan bahwa MLAC bukan sekadar kompetisi.

“Kami ingin siswa merasakan kegembiraan berkompetisi dan memahami atletik sebagai mother of sport. Dukungan sekolah dan orang tua sangat penting untuk regenerasi atlet,” jelasnya.

Regenerasi Atlet Kudus

Baca Juga: Pantang Menyerah! Meski Digaji Rp200 Ribu, Mama Asnat Rela Mengajar Hingga Tak Bisa Berjalan

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PASI Kudus, Noor Akhmad SPd MOr, menyebut MLAC sebagai langkah strategis regenerasi atlet.

“Banyak atlet Kudus yang kini memperkuat tim Porprov maupun tampil di Popnas adalah jebolan MLAC. Ini bukti pembinaan berjalan baik,” tegasnya.

Perwakilan PASI Jawa Tengah, Firdaus, turut memberi apresiasi dan berharap MLAC terus menjadi motor lahirnya generasi atletik unggulan dari Kudus.

Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Bertolak ke Thailand, Siap Hadapi SEA Games 2025

Dengan ribuan peserta, format lomba yang semakin lengkap, serta lahirnya talenta seperti Irgi Candra dan dominasi SMA NU Al Ma’ruf, MLAC Seri 2 2025 menegaskan posisinya sebagai ajang pembinaan atletik paling komprehensif di Jawa Tengah.

Kudus pun kian mantap disebut sebagai lumbung generasi emas atletik Indonesia.**

Halaman:

Tags

Terkini