Ratusan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Lakukan Studi Klinis di Kadipaten Pakualaman, Ini yang Didapat

photo author
- Selasa, 11 Juni 2024 | 22:21 WIB
Studi Klinis Universitas Muhammadiyah Malang di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, Selasa 11 Juni 2024. (Teguh Priyono)
Studi Klinis Universitas Muhammadiyah Malang di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, Selasa 11 Juni 2024. (Teguh Priyono)

SENANGSENANG.ID - Tidak kurang 300 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan Studi Klinis bertajuk Keragaman Hukum, Budaya dan Nilai-nilai Lokal di Pura Pakualaman Yogyakarta, Selasa 11 Juni 2024.

Rombongan diterima oleh KPH. Surya Adinagoro, Nyi MT Sestrarukmi (Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum dan KMT Widyo Hadiprojo (Dr. Sudibyo, M. Hum) yang kemudian memberikan kuliah terkait dengan tema dimaksud diantaranya sejarah berdirinya Kadipaten Pakualaman, budaya dan nilai nilai kepakualaman serta terkait pemanfaatan tanah PA ground dan tata hukumnya.

Dalam uraiannya terkait dengan nilai budaya yang menyangkut tata hukum di dalam Kadipaten Pakualaman Nyi MT. Sestrarukmi mengungkapkan, piwulang warisan leluhur Pakualaman banyak terdapat pada simbol simbol yang ada di sekitar Pura Pakualaman serta pada sejumlah manuskrip yang tersimpan di perpustakaan Widyapustaka Kadipaten Pakualaman.

Baca Juga: Ribuan Penari dari 169 Kampung di Kota Jogja Ramaikan Gebyar Kampung Menari di Taman Budaya Embung Giwangan

"Penyebab seseorang terjerat hukum serta berbagai kejahatan itu karena terdorong rasa iri, dengki, sakit hati serta napsu amarah," tutur Saktimulya.

Berbagai macam kejahatan seperti kekerasan, perampokan, penyerangan, kejahatan ekonomi seperti penggelapan, penipuan dan korupsi serta kejahatan narkoba karena terdorong oleh rasa iri, dengki dan nafsu amarah.

"Dalam banyak naskah di Kadipaten Pakualaman memberikan piwulang terkait dengan pengendalian diri yang tertuang pada sestradi dua puluh satu watak baik yang harus dilakukan dan watak buruk yang harus dihindari," urainya.

Baca Juga: Kasus Bos Rental Tewas Dikeroyok Massa di Pati, Polres Metro Jaktim Kerahkan Personel ke Lapangan, Ini Hasilnya

Sementara itu Dr Sudibyo lebih banyak memaparkan sejarah terkait dengan para Adipati yang pernah dan sedang bertahta.

Sedangkan KPH Surya Adinagoro sebagai Penghageng Tepas Panitikismo lebih banyak menyampaikan terkait Tanah PA ground dan pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaan Studi klinis berlangsung penuh keakraban dengan suasana yang khas lesehan serta tanya jawab yang menarik.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X