SENANGSENANG.ID - Lebih dari 1.000 siswa dari 20 Sekolah Dasar Kristen (SDK) Penabur Jakarta mengenal dan mendalami Tari Keluhuran Nuswantara dan juga olahraga Tradisional Jemparingan di Yogyakarta.
Kegiatan yang berlangsung 8 hingga 14 Juni 2024 ini digelar di Hotel Royal Brongto Jalan Suryodingratan Jogja yang memiliki keterikatan sejarah dengan Keraton Yogyakarta dan ditetapkan pula sebagai cagar budaya.
Ribuan siswa SDK Penabur Jakarta yang mengikuti kegiatan ini terbagi dalam empat gelombang, dimana seiap gelombangnya juga dikenalkan busana tradisional Jawa dan mengenakannya selama kegiatan berlangsung.
Baca Juga: Stok Gas Melon di Pekalongan Terpantau Aman Jelang Iduladha, Segini Harga di Pasaran
Mereka nampak antusias mengikuti kegiatan yang sebelumnya tak dirasakan di sekolah.
Bahkan sebelumnya, anak-anak SDK Penabur ini selain mengunjungi destinasi wisata menarik dan penuh edukasi seperti Museum Erupsi Merapi, Candi Prambanan.
Juga berinteraksi langsung dengan warga lokal dengan menginap di rumah warga di Bantul, dengan harapan anak-anak mengenal lebih dekat budaya lokal yang masih melekat di Yogyakarta.
Kepala Jenjang SDK Penabur Jakarta, Sukarni menjelaskan, bahwa Di SDK Penabur Jakarta penerapan Kurikulum Merdeka dalam kegiatan belajar mengajar berfokus pada P5 yaitu pelajar yang beriman, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif dan sebagai implementasinya, para peserta didik diberikan pengalaman nyata lewat kegiatan 'Spirit of Braveness'.
Sementara itu Kenny Lim, Ketua BPK Penabur Jakarta menambahkan, Spirit of Braveness salah satu tujuannya adalah menguatkan implementasi profil siswa Penabur, yaitu BEST (Be Tough, Excel Worldwide, Share with Society, Trust in God).
"Kegiatan ini mengusung konsep pembelajaran luar ruang, mengalami, dan mengamati secara langsung, diharapkan akan membentuk pribadi peserta didik menjadi tangguh serta disiplin lewat kearifan lokal,” ujarnya di depan wartawan, Jumat 14 Juni 2024 di Hotel Royal Brongto.
Sementara Lidya Ida Fatonah, Kepala Bagian Kegiatan Kesiswaan Layanan dan Pendukung Pendidikan (Lapendik) BPK Penabur Jakarta, yang menjadi pelaksana Spirit of Braveness menyambung, "Kami memilih Yogyakarta sebagai destinasi karena merupakan kota pusat kebudayaan yang perlu diperkenalkan kepada peserta didik secara langsung dari ahlinya."
"Mulai dari seni tari, kerajinan tangan, dan makanan khas yang dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan kreativitas peserta didik. Selain itu, keramahan penduduk lokalnya juga bisa dijadikan pelajaran berharga,” bebernya.
Artikel Terkait
SMK Negeri 1 Tonjong Brebes Terima Bantuan dari Pemprov Jateng Senilai Rp637 juta
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jogja Kembali Menggelar Lomba Bertutur Cerita Rakyat, Ini Syarat Ketentuan dan Hadiahnya
Dua Pelajar Indonesia Raih Medali Emas Lomba Matematika dan Bahasa Inggris Internasional di Australia
Peringati Hari Buku Nasional, Pemkot Jogja Sediakan 12 Titik Gerakan Sumbang Buku
PPM Dosen DKV ISI Surakarta Melalui Mewarnai Fauna untuk Siswa RA/TK 14 Al-Islam Surakarta
Peduli Lingkungan, Ratusan Siswa SDN 2 Krapyak Kompak Bersihkan Pantai Pelayaran