Anak Kelas 4 SD Bakal Belajar Coding? Mendikdasmen Ungkap 3 Pendekatan Baru Ini Demi Ubah Kurikulum Pendidikan di Indonesia

photo author
- Rabu, 13 November 2024 | 20:24 WIB
Potret Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mukti yang menerapkan kebijakan baru untuk mengubah kurikulum belajar di pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. (Instagram.com/@abe_mukti)
Potret Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mukti yang menerapkan kebijakan baru untuk mengubah kurikulum belajar di pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. (Instagram.com/@abe_mukti)

"Ternyata, beberapa SD di Jakarta bahkan di Aceh itu sudah ada yang mengembangkan coding untuk SD," terang Mukti.

Terkait tenaga pengajar baru untuk mapel AI dan coding di SD, Mukti menyatakan akan memikirkan format perekrutannya belakangan.

"Nanti formatnya akan kita pikirkan belakangan," tandasnya.

Baca Juga: Makin Menyenangkan Bestie! Smartfren Perkenalkan Unlimited Suka-Suka: Internetan Bebas Khawatir, Bebas Pilih, Pasti Nyaman

Anak TK Harus Siap Berkenalan dengan Matematika

Dalam kesempatan berbeda, Mukti mengklaim pihaknya telah menyiapkan platform khusus untuk pembelajaran matematika di tingkat pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak (TK).

Mukti menerangkan, keputusan untuk mengajarkan pendidikan matematika di tingkat TK dan SD sudah menjadi keputusan final dari kementeriannya.

Namun, Mendikdasmen RI itu mengaku tengah menunggu pembahasan terkait teknis pelaksanaan dan pengajarannya.

Baca Juga: Kadis Kundha Kabudayan Kulonprogo: Sosialisasi Sejarah dan Nilai-Nilai Kepakualaman Penting Dilakukan

"Itu sudah keputusan, tinggal nanti teknis pelaksanaannya saja, bahkan kami juga sudah mencoba untuk menyiapkan platform untuk pembelajaran matematika di TK dan SD," ujar Mukti kepada wartawan di sela kegiatan Rakor Kemendikdasmen di Jakarta pada Senin 11 November 2024.

Pendekatan Belajar Deep Learning

Dalam kesempatan berbeda, Mukti menegaskan deep learning atau pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum melainkan pendekatan belajar siswa.

"Deep learning itu bukan kurikulum, itu pendekatan belajar," ujar Mukti kepada awak media di Kantor Badan Bahasa Jakarta pada Jumat 8 November 2024.

Baca Juga: Gelar Budaya MGMP Seni Budaya SMA DIY: Pameran Seni Rupa dan Atraksi Beragam Kesenian di TBY

Terkait hal itu, Mukti menjelaskan pihaknya akan mengkaji materi-materi pelajaran agar tidak terlalu membebani siswa maupun guru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X