SENANGSENANG.ID - Puluhan siswa kelas IV dan V SD Negeri Bromantakan Solo menggambar dan menggoreskan ide kreativitasnya seputar tema budaya anti korupsi dengan media kapur tulis berwarna di halaman sekolah.
Aksi ini dilakukan untuk turut memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Para siswa ada yang memilih menuliskan pesan, seperti Budaya Kita, Budaya Anti Korupsi, Korupsi Merusak Negeri, Kita Tolak Korupsi, dan teks lainnya yang menghiasi halaman sekolah.
Seperti Salsabila Nur Fatin yang duduk di kelas V ini sangat antusias menggoreskan kapur tulis di paving blok halaman sekolah.
Salsa sangat senang menggambar tikus sebagai simbol koruptor. Tak lupa ia menambahkan teks bertuliskan Budaya Anti Korupsi dibawah gambar tikus yang berwarna biru.
Aksi kreatif yang diinisiasi oleh Komunikotavisual sebuah komunitas yang bergerak di edukasi lewat seni rupa dan desain dengan mengajak SD Negeri Bromantakan Surakarta ini memberi alternatif memperingati hari anti rasuah ini.
Menurut Surni Andayani, S.Pd SD., M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Bromantakan Surakarta mengatakan menyambut antusias penyelenggaraan aksi kreatif yang dapat menambah wawasan anti korupsi, seperti budaya antri, tidak mencontek, datang ke sekolah tepat waktu, dan norma lainnya sebagai siswa sekolah dasar ungkapnya.
Upaya edukasi terkait anti korupsi sejak dini dan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2024, Komunikotavisual menginisiasi dengan tajuk Menggambar Massal Anti Korupsi Sejak Dini dengan mengajak 53 siswa SD Negeri Bromantakan Surakarta dilaksanakan Senin 9 Desember 2024.
Menurut Basnendar Herry Prilosadoso selaku co founder Komunikotavisual memilih media menggambar paving halaman sekolah lewat media kapur tulis ini diharapkan memberi ruang alternatif siswa untuk mengembangkan ide dan kreativitas, sekaligus upaya edukasi seputar anti korupsi sejak dini di sekolah dasar.
Baca Juga: Ini 5 Khasiat Daun Beluntas bagi Kesehatan: Redakan Demam hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Selain itu, melalui kegiatan itu, dia mengatakan budaya antikorupsi untuk anak-anak SD bisa dikenalkan lewat kegiatan yang menyenangkan.
"Salah satunya lewat kreasi seni dengan menggambar halaman sekolah, khusus untuk anak-anak SD,” kata Basnendar disela-sela kegiatan.**
Artikel Terkait
Mafindo Yogyakarta Tular Nalar Sekolah Kebangsaan Bareng Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia UMBY
Asah Keberanian Memimpin Perubahan, 28 Kepala Sekolah dari 6 Keuskupan Ikuti School Leadership Camp
Guru MGMP Seni Budaya Kota Surakarta Ikuti Workshop Still Life Photography di Swatantra Fest
Ikut Awasi Pilkada, DKV ISI Surakarta Kolaborasi dengan Bawaslu Kota Surakarta Rancang Aksi Kampanye Sosial
Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, FSRD ISI Surakarta Selenggarakan Pelatihan Operasional Software MGLab Netlux
Ciptakan Pendidikan Inovatif dan Efisien, UI dan BNI Kembangkan Ekosistem Keuangan Digital