SENANGSENANG.ID - Tular Nalar diciptakan untuk membantu meredam laju onfodemik yang ramai beredar.
Tular Nalar dilengkapi dengan berbagai materi mengenai cara berfikir kritis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Kegiatan inilah yang digelar Senin 23 September 2024 di Auditorium Kampus III Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan dihadiri oleh sekitar 140 mahasiswa.
Tular Nalar Sekolah Kebangsaan diprakarsai oleh Mafindo Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan didukung oleh Love Frankie dan Google.org.
Baca Juga: Cerita Firnando Ganinduto Tolak Gaji Puluhan Juta di Amerika demi Bisa Mengabdi untuk Indonesia
Dr. Didik Haryadi Santosa, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia Univeritas Mercu Buana Yogyakarta mengapresiasi kegiatan pelatihan ini.
Pihaknya juga berterima kasih kepada Mafindo Yogyakarta atas pemberian kesempatan berkolaborasi dalam program Tular Nalar Sekolah Kebangsaan dan kedepannya bisa bekerjasama melalui MOU bersama antara Mafindo dan Unversitas Mercu Buana Yogyakarta.
Acara Tular Nalar Sekolah Kebangsaan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia Univeritas Mercu Buana Yogyakarta, Dr. Didik Haryadi Santosa, MA, Fitria Indri Kesumawati selaku Koordinator Wilayah Mafindo Yogyakarta dan Petrus Eko Nugroho sebagai PIC Pelaksana Tular Nalar Sekolah Kebangsaan.
Dalam proses pembelajaran para peserta membentuk kelompok dan dalam satu kelompok ada satu orang Fasilitator yang akan memberikan materi, dikemas dengan diskusi dan games yang seru.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada Generasi Z dalam membentengi diri terhadap berita-hoax, serta bagaimana generasi Z menjadi generasi anti Hoax dan anti fitnah.
"Dalam kegiatan ini peserta diharapkan mampu memahami tentang demokrasi, pemilu, dan sanksi sehingga mereka mendapatkan imun atau kekebalan dalam menerima informasi dan bijak serta bertanggung jawab saat menjadi pemilih, maupun menyebarkan informasi," jelas Fitria Indri Kesumawati.
"Dengan demikian peserta dapat mengantisipasi berbagai ancaman hoaks dan disinformasi dengan edukasi penginderaan hoaks," pungkasnya.**
Artikel Terkait
Festival Kurikulum Merdeka 2024 Resmi Dibuka di Jakarta, Ini Agenda Lengkapnya
Tingkatan Sinergitas Antar Civitas Akademika, Dosen DKV FSRD ISI Surakarta Adakan Kunjungan Wisata ke Gunungkidul
Kurangi Depresi dan Perundungan, Remaja Jateng Didorong 'Wani Curhat'
OJK dan DPR RI Beri Edukasi Keuangan Generasi Muda, 9 Ribu Judi Online dan Pinjol Ilegal Dinonaktifkan
Kolaborasi Pertamina dan Konsumen Pertamax, Dukung Prasarana Pendidikan di Sekitar IKN
Mahasiswa ISI Surakarta Presentasi Legenda Dayak dalam Elemen Visual Motif Kamang di Seminar Internasional IICACS 2024