"Secara biologis, perempuan mengalami dinamika hormonal yang jauh lebih stres daripada laki-laki. Tidak hanya itu, faktor psikologis dan sosiologis menjadi titik rendah kelompok perempuan sehingga perempuan lebih banyak mengalami peningkatan stres dan kecemasan," papar dr. Cely.
Apalagi, selama pandemi Covid-19 akses layanan kesehatan reproduksi berkurang.
Sosialisasi dan penyuluhan kesehatan selama penerapan sosial distancing pun otomatis terbatasi.
Baca Juga: Besok Menjanjikan Pujian dan Token, Kata Horoskop Shio Macan untuk Jumat 13 Januari 2023
"Pada masa transisi inilah titik awal baru dimana kita semua harus mulai memperhatikan faktor kesehatan. Dengan tubuh yang sehat, maka diharapkan kekuatan imunitas bertambah yang pada akhirnya membuat kita dijauhkan dari penyakit," tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Rektor III Universitas Moestopo, Dr. Ryantori, menjelaskan jika digelarnya seminar kesehatan dan pemeriksaan kesehatan kali ini menjadi bukti bahwa Universitas Moestopo merupakan kampus kolaboratif yang berusaha bekerja sama dengan berbagai pihak demi kemajuan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.
Seminar ini juga menjadi salah satu acara yang merupakan rangkaian demi menyambut Wisuda 2023 dan Dies Natalis Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ke-62 tahun, yang rencananya akan digelar pada 19 Januari 2023.
Wisuda yang mengangkat tema 'Bersama Membangun Persatuan Bangsa Melalui Pendidikan Unggul' ini menurut Dr. Ryantori merupakan salah satu wisuda penting setelah Covid-19 dan menjadi penanda sektor pendidikan sudah mulai berjalan normal.
Konsultasi masalah kesehatan, obat dan pengobatan bisa melalui link http://pafikabupatenkampar.org.**
Artikel Terkait
Siswa Terpaksa Belajar di Tengah Tampias Hujan dan Ruang Becek, Ini Langkah Disdikpora Kudus
Standpro Bikin Mudah Letakkan LCD, Karya Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Kudus