Dosen UMKU Berikan Terapi Kognitif untuk Pasien Gangguan Mental Skizofrenia

SENANGSENANG.ID - Kabupaten Kudus menduduki peringkat kelima jumlah pasien skizofrenia di Jawa Tengah.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, terdapat sejumlah 8,7 persen penduduk yang menderita skizofrenia.

Skizofrenia merupakan masalah gangguan jiwa, gangguan mental pasien dengan gejala halusinasi dan delusi, penarikan diri dari lingkungan sosial, pengabaian diri, dan kehilangan motivasi.

Baca Juga: Dua Perwira Menengah Bakakamla RI Resmi Naik Pangkat Menjadi Kolonel Bakamla

Tim Peneliti Hibah RisetMu Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Anny Rosiana Masithoh MKep SpKepJ mengatakan, pasien skizofrenia tidak dapat membedakan antara realita dan khayalan.

Skizofrenia dapat menyebabkan halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir yang menyebabkan kelainan perilaku dan berbicara.

Pengidap skizofrenia berpotensi untuk kehilangan fungsinya sebagai manusia secara utuh akibat gangguan berpikir dan motorik.

Baca Juga: Erick Thohir Bubarkan Panitia Pelaksana Piala Dunia U-20, Minta Mereka Tetap Semangat Demi Sepakbola Indonesia

"Seorang penderita skizofrenia memerlukan perawatan seumur hidup," ujar Anny Rosiana, yang juga Wakil Rektor III UMKU, Senin 3 April 2023.

Berdasarkan fenomena tersebut, salah satu perawatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pemberian obat bagi pasien skizofrenia.

Tetapi dalam kenyataannya, pasien skizofrenia sangat sulit untuk dapat minum obat secara teratur.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Wanita Cantik Disertai Mutilasi di Kaliurang Terancam Hukuman Mati

Tim dosen UMKU bersama mahasiswa keperawatan universitas tersebut, mencoba melakukan upaya mengurangi masalah pasien skizofrenia dengan 'terapi kognitif'.

Terapi kognitif adalah terapi terstruktur jangka pendek yang menggunakan kerja sama aktif antara pasien dan ahli terapi untuk mencapai tujuan terapetik.

"Teknik ini berorientasi terhadap masalah yang sedang dihadapi saat ini dan sekaligus pemecahannya," jelasnya.