edukasi

Jawab Kebutuhan Industri Digital, Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta Tambah 6 Prodi Baru

Kamis, 7 Agustus 2025 | 10:48 WIB
STMM Yogyakarta menambah enam Program Studi Baru. (mmtc.ac.id)

SENANGSENANG.ID - Menjawab kebutuhan industri dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital, Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta resmi menambah enam program studi.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menyambut baikdan mengatakan, penambahan program studi di bidang digital merupakan solusi untuk menyiapkan talenta digital yang kompeten dan siap bersaing.

"Enam program studi baru ini bukan hanya sekadar kita menambah program, tetapi juga bagian dari solusi strategis untuk mengatasi kebutuhan skill digital di masa kini dan masa depan," ujar Wamenkomdigi dalam acara Lokakarya Kurikulum dalam rangka persiapan pembukaan Program Studi Vokasi Komunikasi dan Media Digital yang diikuti secara daring dari Jakarta, pada Senin 4 Agustus 2025.

Baca Juga: Turnamen Biliar Piala Bupati dan Wabup Sleman untuk Pekerja Media, ASN, dan Perangkat Desa Siap Digelar

Keenam program studi baru STMM Yogyakarta adalah S2 Terapan Kepemimpinan Digital, Profesi Perekayasaan Digital, D4 Teknologi Digital, D4 Layanan Publik Digital, D4 Pengendali Frekuensi, serta D4 Komunikasi dan Media Digital.

Nezar Patria menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri agar lulusan mampu bersaing di tengah percepatan transformasi digital.

Ia juga mengatakan, digitalisasi telah memicu hilangnya lapangan pekerjaan yang bersifat pekerjaan rutin dan menuntut adanya tenaga kerja dengan keahlian digital yang lebih tinggi.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Percepat Operasi Pasar dan Tindak Tegas Pengoplos Beras

Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan pendekatan dari hulu melalui pendidikan tinggi.

"Kita perlu menjawabnya dari sisi upstream-nya, dari hulunya, yakni menyiapkan tenaga kerja yang lebih terampil dengan kebutuhan skill digital di masa kini dan masa depan," jelasnya.

Lebih lanjut, Nezar menekankan pentingnya penerapan strategi berbasis tiga pilar dalam penyusunan kurikulum, yakni kurikulum berbasis okupasi, sinergi antarkementerian, dan pengembangan keterampilan secara berkelanjutan.

Baca Juga: Viral Resto Mendadak Senyap usai Diduga Hindari Jeratan Royalti, Bikin Pengunjung Merasa Hidup di Zaman Dulu

“Ini penting untuk kita tanamkan kepada anak didik kita, kepada mahasiswa kita untuk mendorong budaya belajar seumur hidup, atau lifelong learning."

"Karena transformasi digital dan kemajuan teknologi ini begitu cepat, dan menuntut setiap individu untuk terus memperbarui keterampilan mereka," kata Wamenkomdigi.

Halaman:

Tags

Terkini