Klaim Sebagai Pesawat Full Service, Bos Garuda Ungkap Alasan Mahalnya Tiket Pesawat Garuda

photo author
- Jumat, 24 Januari 2025 | 15:13 WIB
Bos Garuda ungkap alasan tiket pesawat Garuda mahal.  (Instagram.com/garuda.indonesia)
Bos Garuda ungkap alasan tiket pesawat Garuda mahal. (Instagram.com/garuda.indonesia)

Biaya layanan di bandara yang dibebankan pada maskapai

Selain avtur dan harga sewa pesawat, Bos Garuda itu juga mengatakan ada hal lain yang membuat tiket mahal.

Yakni pelayanan kepada calon penumpang saat berada di bandara.

Baca Juga: Perang Bintang MLSC All Stars 2025 di Kudus, Pemain Terbaik Wakili Indonesia pada Turnamen JSSL di Singapura

Rincian layanan bandara yang disebutkan oleh Wamildan seperti biaya lepas landas, pendaratan, sewa ruangan, sewa ruangan bandara, bea masuk suku cadang, dan parkir pesawat yang semuanya dibayar oleh pihak maskapai.

Biaya yang dikeluarkan itu sebagian besar juga dikenakan pajak.

“Ada biaya terkait layanan di bandara, lalu ada take off landing fee yang harus kami bayar dan itu belum termasuk pajak,” ungkap Wamildan.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih di 100 Hari Kerja Prabowo Mulai Berhembus

“Jadi semua transaksi yang kami lakukan terkait avtur dan pembayaran jasa pelayanan bandara termasuk sewa ruangan kami di bandara terikat dengan pajak,” ucapnya.

“Belum kami sampaikan ada bea masuk dari suku cadang yang masuk ke Indonesia, itu juga kena pajak,” imbuhnya.

Garuda memiliki margin tipis karena pesawat full service

Dalam momen itu, Wamildan juga membongkar jika Garuda memiliki margin tipis karena maskapai tersebut memilih untuk full service.

Baca Juga: BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Memaksimalkan Pencarian Korban Longsor, Pemkab Pekalongan Tetapkan Status Tanggap Darurat

Ini berarti bahwa Garuda harus memberikan layanan makanan ringan hingga makanan berat kepada penumpang.

Wamildan kemudian membandingkan dengan Citilink yang merupakan pesawat Low Cost Carrier atau LCC di mana pesawat ini memberikan tarif rendah dengan menghapus beberapa layanan penumpang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kredit UMKM Melambat Tajam, BI Prediksi Pulih 2026

Kamis, 20 November 2025 | 10:13 WIB
X