Backlog perumahan ini paling banyak dialami oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dengan kontribusi mencapai 93% dari total backlog​.
Menyikapi hal ini, pemerintah melakukan pembaruan kriteria MBR yang berhak menerima program.
Penyesuaian ini sejalan dengan meningkatnya inflasi dan harga hunian, sekaligus membuka peluang bagi segmen pekerja media yang kerap berada dalam 'jebakan penghasilan menengah', tidak miskin, namun belum mampu membeli rumah komersial.
“Awalnya batas penghasilan maksimal Rp7 juta hingga Rp8 juta. Kemudian menjadi Rp13 juta hingga Rp14 juta. Langkah ini bisa memperluas karyawan yang bisa mengikuti program ini,” ujar Nezar.
Dua skema utama ditawarkan untuk pekerja media yang ingin memiliki rumah.
Pertama, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan Subsidi Bantuan Uang Muka (FLPP + SBUM).
Bunga tetap 5% selama 20 tahun, uang muka ringan, cicilan terjangkau dan khusus untuk MBR.
Baca Juga: Polisi Benarkan Aktor FA yang Ditangkap karena Narkoba Adalah Fachri Albar, Ini Kronologinya
Kedua, Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA). Skema ini berlaku untuk peserta aktif Tapera dengan iuran minimal 12 bulan.
Fasilitasnya untuk membeli, membangun, atau merenovasi rumah pertama.
BTN sebagai mitra utama akan turut memberikan layanan khusus untuk pekerja media, termasuk diskon biaya administrasi dan promosi jika menggunakan fasilitas payroll di BTN.
Yang menjadi acuan dalam seleksi bukanlah sertifikasi wartawan, melainkan status sebagai karyawan industri media yang terverifikasi oleh institusi tempatnya bekerja.
Artikel Terkait
Bangun Hunian Vertikal ASN IKN, Ditjen Perumahan PUPR Raih 9 Penghargaan Rekor MURI
Mensesneg Pratikno Dukung PWI Pusat Wujudkan Grha Pers Pancasila di Jogja dan Pusat Diklat Wartawan Internasional
Renungan Akhir Tahun Paguyuban Wartawan Sepuh DIY, Idham Samawi: Tanamkan Jiwa Kebangsaan Sejak Dini pada Cucu
Makin Panas! Wartawan Italia Ini Pecahkan Kode Erick Thohir Soal Pengganti STY di Skuad Timnas Indonesia: Kesepakatan Telah Tercapai
Pemerintah Resmi Luncurkan Rumah Subsidi untuk Wartawan, Ini Lokasinya
Ketika Prabowo Ingin Petani Punya Rumah dan Mobil Mewah, Faktanya Harga Gabah Justru Anjlok Tak Sesuai Harapan